Share

Abimana: Gambar Seram pada Rokok Kurang Efektif

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Rabu 27 Agustus 2014 22:02 WIB
$detail['images_title']
Abimana Aryasatya nilai gambar seram kurang efektif (Foto: Feri/Okezone)

MULAI 24 Juni bulan lalu Pictorial Health Warning (PHW) atau peringatan bergambar seram berlaku pada setiap bungkus rokok. Pencantuman peringatan bergambar seram ini, bertujuan untuk mencegah semakin meningkatnya perokok baru, terutama di kalangan remaja.

Menurut salah satu aktor film Haji Backpacker, Abimana Aryasatya peringatan gambar seram pada bungkus rokok dampaknya tidak terlalu besar, termasuk untuk remaja. Pria kelahiran 24 Oktober 1982 tersebut mengatakan bahwa sudah bukan lagi digunakan cara seperti mentakut-takuti.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kalau gambar-gambar seperti itu pengaruhnya enggak gede. Kalau untuk berhenti merokok itu harus dibangun dari kesadaran masing-masing, sekarang sudah tidak jamannya lagi dengan cara ditakut-takutin seperti itu," ujar Abimana saat berkunjung ke Redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014).

Oleh karena itu, harus ditanamkan kesadaran pada remaja-remaja dari orangtua agar tidak merokok. Selain itu, harus ada yang diubah dari sisi marketing mengenai penampilan iklan rokok di layar kaca.

"Kemudian, dari sisi marketing itu dibuat seolah-olah merokok keren, sehingga itu yang harus diubah agar remaja-remaja tidak merokok," tutupnya. (Baca: Kenali Tiga Tanda Serangan Jantung Akan Datang)

(fik)