Tekstur martabak bolu ini sedikit berbeda bila dibandingkan dengan martabak manis biasa. Kalau martabak manis bertekstur kenyal dan legit, sedangkan martabak bolu teksturnya seperti bolu atau cake. Ada pula yang mengatakan teksturnya mirip dengan pukis.
Biasanya martabak manis memiliki tekstur semakin lembut ke bagian tengah dan memiliki tekstur kering di bagian tepinya, isi dari martabak manis yang paling populer adalah rasa cokelat dan rasa keju. Sedangkan bolu seluruh bagiannya memiliki tekstur lembut dengan memiliki rasa yang sama. Tentu saja hasilnya pasti lebih enak dan nikmat apabila dua kuliner ini digabungkan.
Perbedaan dari martabak manis pada umumnya dengan martabak bolu dapat dilihat dari permukaannya, martabak manis pada umumnya biasanya permukaannya selalu diolesi dengan mentega sehingga permukaan kulitnya mengkilat dan juga memiliki kulit tepi. Sedangkan martabak bolu permukaan kulitnya tidak mengkilat atau berminyak, lembut dan tidak berkulit tepi, inilah yang menyebabkan martabak bolu tidak akan mengeras apabila sudah dingin.
“Selain empuk dan nikmat saat disantap, panganan ini juga rendah lemak sehingga tidak membuat badan penikmatnya takut melar,” kata pemilik kedai Martabak Tropica, Bryan Z Leman saat ditemui di kedainya, belum lama ini.
Awalnya Bryan menjual martabak menggunakan gerobak di pinggir jalan. Namun, karena pengunjung membludak, membuat sekeliling gerobak menjadi sumpek dan hampir tumpah ke jalan raya. Oleh karena itu Bryan berupaya mencari tempat jualan yang lebih luas dan memberikan kenyamanan dengan berbagai fasilitas bagi para pengunjungnya.
Di kedai ini, pengunjung yang ingin memesan bolu bisa menikmati berbagai macam fasilitas dan memesan menu-menu lainnya, seperti, kopi, susu, minuman dingin dan camilan lainnya. Untuk martabak manis ataupun martabak bolu harganya mulai dari Rp40.000 sampai Rp100.000. “Di kedai ini ada fasilitas bebas Wifi-nya,” kata dia.
Selain itu, ada kopi, susu, minuman dingin dan camilan lainnya yang bisa dijadikan teman saat menunggu pembuatan martabak. Dalam sehari, lanjut Bryan, kedainya mampu menjual hingga 100 martabak.
Bambang (25 tahun) salah seorang penikmat martabak bolu mengatakan, puas dengan rasa martabak bolu buatan Bryan. “Martabak ini lebih tebal dan teksturnya lembut. Tidak ada istilah itu martabak agak alot, martabak yang digigit lembut kayak bolu, langsung putus,” katanya. Sedangkan terkait harga , dia menilai, harganya sepadan dengan kelezatan rasanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren.-)
