SOLO – Setelah motor elektrik generasi pertama sukses diuji, kini motor elektrik generasi kedua atau Electrical Motorcycle Two Generation mulai diujicobakan. Penciptanya kali ini adalah mahasiswa program Diploma Tiga (D-3) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS).
“Electrical Motorcycle generasi kedua ini melengkapi generasi pertama,” ujar Ketua Kelompok Electrical Motorcycle Kedua, Gurior Albicus Robby Halfi saat bertemu Okezone di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Gurior mengatakan bahwa penciptaan motor elektrik generasi kedua ini dikerjakan oleh enam mahasiswa D-3 Teknik semester enam sebagai tugas akhir. Perancangannya diajukan pada bulan April 2014 lalu, dan dikerjakan selama dua bulan selama bulan Juni hingga Juli 2014.
“Pembuatannya menghabiskan biaya sekitar Rp8 juta,” jelasnya.
Gurior mengatakan bahwa motor elektrik generasi kedua ini memiliki keunggulan dibanding generasi yang pertama. Baik kecepatan, torsi maupun beratnya.
Motor elektrik generasi kedua lebih ringan. Selain itu, untuk kecepatan pada jalanan lurus datar, bila generasi kedua bisa memacu dengan kecepatan 70 km/jam, sedang generasi pertama hanya 50 km/jam. Untuk daya tahan listrik, bila generasi pertama hanya 50 ampere, sedang generasi kedua 100 ampere.
“Bila pada generasi pertama masih menggunakan accu, namun generasi kedua sudah menggunakan baterai litium," pungkas mahasiswa semester enam jurusan teknik mesin D-3 UNS tersebut.
(ian)
