Share

Harga Bensin Eceran di Madura Rp16.000/Liter

Syaiful Islam , Okezone · Kamis 28 Agustus 2014 22:16 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 28 19 1031296 kQSWsB2KP9.jpg Harga Bensin Eceran di Madura Rp16.000/Liter (Ilustrasi: Okezone)
A A A

BANGKALAN- Harga bensin eceran di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mencapai Rp16.000 per liter. Meskipun begitu, warga tetap membeli dengan bensin meskipun harganya sangat mahal.

Modus yang dilakukan penjual bensin eceran ini dengan cara mengisi bensin pada botol yang berukuran satu liter tidak penuh, melainkan hanya diisi bensin pada posisi separuh botol dengan harga Rp8 ribu per botol. Jika membeli dua botol, maka warga harus membayar uang Rp16 ribu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Padahal, isi dari dua botol tersebut bila dikumpulkan hanya 1 liter. Kondisi ini sangat parah, walaupun warga tetap membeli. Tapi, tetap sangat memberatkan masyarakat. Sejumlah masyarakat mendesak pada pemerintah dan pertamina supaya mencarikan solusi persoalan kelangkaan bensin.

Pasalnya, kejadian tersebut dimanfaatkan oknum tertentu untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Sedangkan yang menjadi korban adalah masyarakat. Jika seperti ini, kenaikan harga bensin di tingkat pengecer tidak terkontrol.

"Saya bingung mas, mau beli ke SPBU sering kosong. Bila ada harus antre panjang di sana. Jadi saya membeli bensin eceran," terang salah seorang pembeli bensin eceran di wilayah Kelurahan Pejagan, Kecamatan Kota, Ummi, saat dikonfirmasi.

Namun, sambung Ummi, harga bensin di tingkat pengecer naik menjadi Rp 8 ribu per botol. Ironisnya, isi bensin dalam botol tersebut tidak ful, melainkan hanya separuh. Jika ingin penuh setara 1 liter, maka harus membeli satu botol lagi 

"Jadi bila dihitung harga bensin dipatok Rp 16 ribu per liter di pengecer. Ini udah tidak wajar. Jika satu liter naik menjadi Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu masih maklum, karena untuk mendapatkan bensin susah, harus antre berjam-jam di SPBU," paparnya.

 

Ia menambahkan, pihaknya berharap pada pertamina dan pemerintah segera menghentikan pembatasan bensin subsidi. Jika tidak, naikkan saja harga bensin secara resmi supaya tidak dimanfaatkan oknum tertentu seperti yang terjadi saat ini.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini