Share

Jangan Heran Ada Polisi Terpanah di Papua Tiap Pekan

Bayu Septianto , Okezone · Kamis 28 Agustus 2014 14:50 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 28 337 1031074 W2TUrTaehj.jpg ilustrasi polisi
A A A

JAKARTA- Bertugas sebagai Kepala Kepolisian Daerah di Papua tidak segampang di daerah lain di Indonesia, termasuk di luar negeri seperti di Inggris dan Singapura.

Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam memimpin bumi cendrawasih. Tantangan-tantangan tersebut diuraikan Mantan Kapolda Papua, Irjen (Pol) Tito Karnavian dalam bukunya yang berjudul "Bhayangkara di Tanah Papua".

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ditemui dalam acara peluncuran bukunya, Tito mengungkapkan banyaknya konflik horisontal menjadi satu dari sekian banyak yang dihadapi ketika memimpin korps Bhayangkara di Papua.

"Konflik horisontal sangat banyak sekali, hampir tiap minggu ada konflik, jadi jangan heran kalau setiap minggu ada anggota polisi yang tertusuk panah," ujar Tito dalam sambutannya di Auditorium PTIK, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Selain masalah dari eksternal, masalah internal di kepolisian juga menjadi hambatan bagi Tito saat memimpin kepolisian di Papua. Permasalahan utama yaitu sistem komando pengendalian yang tidak berjalan mulus, karena kendala komunikasi yang masih sulit dijangkau. Kendala ini mengakibatkan sulitnya mendapat laporan-laporan langsung dari lapangan.

Selain kendala komunikasi, kondisi wilayah di Papua yang sangat luas juga menjadi tantangan bagi kepolisian disana. Pergeseran pasukan di Papua tidak bisa secepat di Pulau Jawa, karena luas wilayahnya yang hampir empat kali luas wilayah Pulau Jawa.

"Kalau Kapolres disuruh briefing tiap minggu pasti menangis karena jaraknya yang jauh. Ada yang harus naik pesawat dulu ke Makassar baru bisa ke Polda Papua" jelas Tito.

Lanjut Tito, berbagai keterbatasan di Papua tersebut, perlu didukung anggaran khusus untuk memperbaikinya. Khusus untuk kepolisian, menurut Tito harus ada pembinaan personil secara khusus serta penyediaan sarana khusus untuk membantu kinerja kepolisian di Papua.

"Melalui buku ini juga saya ingin mengetuk pintu hati para pengambil kebijakan agar lebih peka melihat permasalahan di Papua," harap Tito yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perencanaan Umum dan Pengembangan Mabes Polri.

Dalam buku tersebut, terdapat 10 kasus yang diceritakan Tito selama ia menjabat 22 bulan sebagai Kapolda Papua. Kasus-kasus tersebut adalah kasus yang mendapat perhatian luas tidak hanya di dalam negeri, bahkan di dunia internasional.

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini