NUSA DUA - Presiden terpilih Joko Widodo akan mentradisikan alih kepemimpinan dalam pemerintahan transisi sebagaimana yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pertemuan dengan SBY diakui Jokowi, memiliki arti penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. "Ini tradisi baru, yang akan kita bangun dari pemerintahan Bapak SBY kepada pemerintahan yang baru," ujar Jokowi saat konferensi pers bersama SBY di Nusa Dua, Bali (27/8/2914).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dalam pertemuan yang dihadiri tim transisi Jokowi dan beberapa menteri kabinet SBY, mantan wali kota Surakarta itu, meminta pandangan dan pemikiran SBY, tentang banyak hal termasuk RAPBN 2015. "Memang kami bicara tidak detil, nanti akan ditindaklanjuti oleh tim transisi dan kementerian," imbuhnya.
Hal ini sebagai langkah awal, untuk secepatnya bisa mempersiapkan sehingga kesinambungan pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan dengan baik.
Melakukan komunikasi, berkoordinasi dengan presiden sebelumnya dengan presiden baru bisa menjadi tradisi baru bagi Indonesia dari pemerintahan sekarang dan masa mendatang.
Usai jumpa pers, Jokowi yang menjadi buruan media, berusaha diplomatis menjawab pertanyaan mulai isu kenaikan BBM hingga isu penting lainnya. "Tadi berapa jam pertemuannya, dua jam kan, ya sudah semua dibahas," tepisnya sembari berlalu menuju mobil sedan Mercy seri terbaru warna hitam.
(ful)