PEKANBARU - Ratusan warga dari enam desa di Kecamatan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau, melakukan aksi demo di Kantor PT Dulta Palma berujung ricuh. Dalam aksinya, warga membakar dua unit mobil milik perusahaan kelapa sawit itu.
Aksi anarkis ini terjadi karena masyarakat menilai perusahaan telah merebut tanah ulayat mereka seluas ribuan hektare. Perusahaan dinilai tidak peduli dengan konflik lahan yang berkepanjangan tanpa ada jalan penyelesaian.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Warga yang sudah lama kesal, melampiaskan kemarahannya dengan membakar mobil perusahaan yang sedang terparkir.
"Kita sangat sesalakan aksi anarkis warga dalam menyampaikan aspirasinya itu. Kejadian ini ada hukumnya akan tetap kita proses," kata Kapolres Kuansing AKBP Bayu Aji, Kamis (28/8/2014).
Akibat aksi demo yang anarkis, pihak Polres Kuansing mendatangkan Brimob Polda Riau.
"Kita mendapatkan satu peleton pasukan pengamanan dari Brimob atas perintah Pak Kapolda. Dan saya laporkan juga, saat ini kondusi sudah mulai kondusif, namun sejumlah personel masih kita stand by kan untuk pengamanan di area perusahaan," tukasnya.
Sementara itu, Humas PT Duta Palma Gunandi mengatakan bahwa pihaknya telah meminta polisi menindak warga yang melakukan aksi demo anarkis.
"Perusahaan yang diklaim warga itu adalah milik perusahaan sesuai izin yang diberikan pemerintah. Sedangkan untuk warga yang melakukan pembakaran harus diproses," kata Humas PT Duta Palma, Gunandi terpisah.
(kem)