Share

Likuiditas Ketat, OJK Yakin Perbankan RI Bertahan

Selfiani Hasanah , Okezone · Kamis 28 Agustus 2014 13:31 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 28 457 1031020 abSzGersaX.jpg OJK yakin perbankan RI masih sanggup bertahan. (Ilustrasi foto: OKezone)
A A A

JAKARTA - Kinerja perbankan hingga posisi Agustus 2014 terlihat relatif stabil. Walaupun kondisi likuiditas relatif ketat, namun ketahanan likuiditas perbankan dari perkembangan transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) masih terjaga baik.

"Ini tercermin dari suku bunga yang relatif merata dan stabil, baik berdasarkan BUKU maupun Kepemilikan," jelas Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia mengatakan, dari sisi pencapaian rencana bisnis, hingga Juni 2014 ekspansi usaha bank (total aset) bertumbuh sebesar 4,35 persen secara year-to-date  (ytd). Sementara jumlah pertumbuhan kredit (ytd), mencapai 5,11 persen atau sebesar 17,33 persen secara year-on-year (yoy).

Lebih lanjut dia mengatakan, tingkat permodalan perbankan Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik untuk mendukung rencana ekspansi sekaligus buffer risiko.

"Per Juni 2014, CAR Bank secara industri masih cukup tinggi sebesar 19,51 persen, meningkat dibandingkan posisi pada Desember 2013 yang tercatat sebesar 18,59 persen," katanya.

"Sementara Rasio modal inti (Tier I) pada periode tersebut masing-masing sebesar 17,79 persen, dan 16,83 persen. Tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) gross juga masih terhitung rendah, rata-rata sebesar 1,9 persen," tutur dia.

Dia mencatat, pertumbuhan dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan Juni 2014 adalah sebesar 4,44 persen (ytd) atau sebesar 13,46  persen (yoy). Rasio LDR terjaga pada angka 90,25 persen, atau bertumbuh 0,55  persen (ytd).

"Capaian ini menurut penilaian kami masih dalam batas yang tolerable sesuai dengan kemampuan dan target setiap bank dan juga rencana atau target nasional," tutur dia.

Meskipun pertumbuhan bisnis perbankan bergerak cukup lambat, namun dia menilai masih dalam kisaran yang wajar, mengingat ada berbagai tantangan faktor eksternal dan konsolidasi internal untuk menjaga ketahanan perbankan. "Ini cukup mempengaruhi kinerja usaha perbankan nasional," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini