Share

Dirut BCA Ajak Perbankan Turunkan Suku Bunga

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Kamis 28 Agustus 2014 15:48 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 28 457 1031110 frxC2IEOIb.jpg Dirut BCA ajak perbankan turunkan suku bunga. (Ilustrasi foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Indonesia memiliki tingkat suku bunga acuan yang paling tinggi di Asia Tenggara (ASEAN). Implikasinya, maka likuiditas dari perbankan tersebut akan semakin ketat.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, selama laju kredit masih tinggi, maka likuiditas akan ketat. Dia berpendapat bank-bank di Indonesia harus mengurangi laju kredit untuk menaikkan likuiditas.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Artinya menjaga likuiditas masing-masing mungkin enggak akan terlalu ketat, yang penting sudah ada warning," ungkapnya saat di temui di JCC, Kamis (28/8/2014).

Jahja mengatakan, dengan adanya warning maka bank diminta untuk berhati-hati dalam menyusun budget. Untuk itu, perbankan harus berhati-hati dalam menyusun budget, sehingga tidak melebihi 20 persen. "Kalaupun mau pasang, di 15 persen ada tahun depan, pasti likuiditasnya enggak akan ketat," kata dia.

Dia menilai, jika kredit growth 25 persen pasti likuiditas akan semakin ketat. Pasalnya, menurut perhitungannya, dengan pertumbuhan kredit yang tinggi, maka Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya meningkat 12 persen.

"Bisa jadi makin ketat dan makin berebut dana kalau kredit growthnya tinggi. Itulah yang harus diseimbangkan, keinginan melepas kredit itulah yang harus dibatasi, kalau DPK naik berapa, maka kreditnya naik berapa, jadi enggak bisa dibalik," tukas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini