JAKARTA - Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) Achmad Baiquni mengklaim telah memperkirakan pengetatan likuiditas perbankan nasional sejak tahun 2013 lalu.
"Kita sudah memprediksi dari tahun 2013 silam. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lebih lambat dari kredit, artinya dalam ke depannya likuiditas menjadi lebih ketat," kata dia di JCC, Kamis (28/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Baiquni juga berpendapat untuk tidak membicarakan ekspansi perbankan nasional ke luar negeri. Dirinya melanjutkan bank-bank nasional terlebih dulu harus bisa mengatasi persoalan likuiditas yang akan lebih ketat lagi di 2015.
"Kita enggak usah bicara keluar, tapi yang dalam saja dulu. Likuiditas ke depan itu tambah ketat lagi," tambah dia.
Di sisi lain normalisasi kebijakan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya (fed fund rate), secara tidak langsung juga akan berdampak pada semakin ketatnya likuiditas perbankan nasional.
"Apalagi kalau the fed naikkan fed ratenya, itu nanti akan diikuti BI Rate. Tapi kita sudah antisipasi ketatnya likuiditas itu, dan enggak hanya tahun ini tapi tahun depan juga," jelas dia.
(rzk)