JAKARTA - Ruang fiskal yang tersedia di APBN 2015, dinilai sangat minim oleh berbagai pihak. Dengan asumsi dan kebijakan yang diusung oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintahan selanjutnya tidak bisa menggunakan banyak anggaran.
Namun, pandangan tersebut dibantah oleh Presiden SBY. Menurut dia, RAPBN yang ditetapkan tersebut, masih bersifat mendasar. Dengan demikian, masih ada ruang untuk perubahan jika pemerintah baru mau.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Sebagaimana yang dulu kami lakukan pada 2005. Kami lakukan perubahan pada APBN yang disusun Ibu Megawati. Jadi tidak benar kalau tidak ada ruang untuk penyesuaian," kata SBY dalam seperti di unggah di youtube dalam akun pribadinya, Jumat (29/8/2014).
Dia melanjutkan, RAPBN akan jadi definitif pada akhir September. Oleh karena itu, jika pemerintahan Jokowi-JK ingin mengadakan perubahan pada APBN 2015, maka bisa dilakukan pada APBN-Perubahan 2015.
"Kalau memang pemerintah Jokowi mau mengurangi defisit itu terbuka, akan melakukan perubahan asumsi bersama-sama DPR, itu terbuka," katanya.
(mrt)
