BANDUNG - Pemerhati lingkungan sekaligus pendiri Balifokus, Yuyun Isnawati, mengatakan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang menggunakan insenerator memiliki dampak bahaya signifikan. Bahkan jarak radiasinya mencapai 30 kilometer (KM) dari lokasi.
"Menurut pengalaman di negara lain, (bahaya radiasi insenerator) bisa mencapai 30 KM," ujar Yuyun di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Penyakit kanker pun rawan diidap warga yang berjarak 30 kilometer dari lokasi. Di sejumlah negara yang menerapkan teknologi insenerator, jumlah penderita kankernya pun meningkat signifikan seperti di Inggris, Amerika, dan Islandia.
Disinggung soal pengelolaan sampah di Bandung, sejauh ini ia melihat belum mengalami kemajuan banyak. "Pengelolaan sampah di Bandung kayaknya cuma sedikit kemajuannya. Saya mengamati sejak 2007, sampai sekarang pengelolaan sampah itu belum tuntas implementasinya," jelasnya.
Rencana penggunaan teknologi insenerator di Kota Bandung pun dinilai tidak memecahkan masalah sampah.
"Itu tidak memecahkan masalah sama sekali. Harusnya ada beberapa strategi (pengolahan sampah) di tingkat masyarakat," ungkap Yuyun.
(rzk)