JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa kehilangan sosok negarawan dari Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prof Suhardi.
Anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengaku banyak kenangan manis saat masa-masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) kemarin. Dalam kampanye, Suhardi juga mengorbarkan semangat jiwa patriot yang tinggi. Itulah yang tak bisa dilupakan oleh Hidayat.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saat kampanye beliau menggelora, orasinya sangat atraktif, sangat mudah dicerna masyarakat," ujar HNW saat melayat di Gedung DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
HNW yang juga anggota Komisi VIII DPR RI menambahkan, dirinya sudah mengenal lama Suhardi sejak masih menjabat sebagai Ketua MPR RI.
Hidayat juga mengaku seringkali diberi gagasan oleh Suhardi, dengan demikian dia mengaku kehilangan sosok teman, dan juga ayah. "Beliau datang, kasih penjelasan soal pangan, beliau praktekkan sehari-hari. Sosok rendah hati, sosok mau mendengar, berbagi, dan tulus," jelasnya.
Suhardi mulai Jumat 22 Agustus 2014 dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk mendapatkan perawatan. Dari informasi yang diperoleh, Suhardi mengalami koma di RSPP, lantaran kanker paru-paru stadium empat yang dideritanya.
Sekira pukul 21.40 WIB Kamis 28 Agustus 2014 malam, Suhardi menghembuskan nafas terakhirnya di RSPP, dengan penyakit yang di deritanya. Dari informasi yang didapat Okezone jenazah Suhardi akan dibawa ke Cikaldempet Kayen Gg. Dahlia 90. Jalan Kaliurang Km 7,5 Yogyakarta. Kemudian jenazah dibawa ke Universitas Gajah Mada (UGM) dan disalatkan setelah salat Jumat. Sedianya jenazah dikebumikan di Pemakaman UGM Sawitsari.
(ful)
