Share

SBY Tolak Naikkan BBM, Ini Komentar Puan

Arief Setyadi , Okezone · Jum'at 29 Agustus 2014 11:28 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 29 339 1031480 nUCXwJA5Wr.jpg SBY Tolak Naikkan BBM, Ini Komentar Puan (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Konsistensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam membangun kesejahteraan bangsa dipertanyakan. Sebab, setelah sekian lama menjadi oposisi, partai berlambang kepala banteng moncong putih kerap menolak kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

 

Tetapi, setelah partai ini memangku kekuasaan justru mendorong agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menaikkan harga BBM. Kendati, pada pertemuan di Nusa Dua, Bali, SBY menolak untuk menaikkan harga BBM.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan, SBY selaku presiden tentunya memiliki alasan untuk tidak menaikkan BBM di sisa masa jabatannya. Dimana, salah satu alasannya, pasokan BBM masih aman sehingga tidak perlu dinaikkan.

 

"Tapi kemudian, kan harus kita perhatikan bagaimana proses selanjutnya pemerintahan SBY ke pemerintahan yang akan datang, Jokowi-JK. Apapun alasannya jangan ada hal-hal yang membuat rakyat kedepan tidak jadi lebih baik kesejahteraannya," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

 

Kendati SBY menolak kenaikan BBM, lanjut Puan, bukan berarti Jokowi akan menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya. Sebab masih dilakukan pertimbangan kembali. Sejauh ini, kebijakan mengenai kenaikan BBM masih menjadi kewenangan SBY selaku presiden.

 

"Kita menaikkan atau tidak menaikkan nanti lihat setelah dilantik, jadi tidak bisa bilang menaikan, dilantik saja belum, presidennya saja masih pak SBY. Tapi kan apa namanya wacana bagaimana membangun bangsa ke depan harus diperhatikan, dalam artian kalau kita naikkan bagaimana, buat bangsa ini apakah konsumsi harus kita kembalikan produktivitas apa yang menjadi cita-citakan di APBN, bukan berarti harus naik, harus naik. Jadi saya juga bingung kalau teman-teman mengatakan PDIP dulu menolak sekarang menerima, presidennya aja masih yang sekarang (SBY)," pungkasnya.

(sus)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini