YOGYAKARTA- Di mata keluarga, Suhardi merupakan sosok yang perlu dicontoh. Selain sederhana dan bertanggung jawab, Suhardi selalu konsisten dengan apa yang sudah diucapkan.
"Beliau itu sederhana, bertanggungjawan, dan konsisten," kata Aria Bima, kakak sepupu Suhardi ditemui dirumah duka, kampung Krayen RT 1 Condongcatur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta, Jum'at (29/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Aria Bima yang juga menjabat sebagai Kepala Humas LP Klas IIB Sleman (Lapas Cebongan) itu mengaku kaget saat Suhardi divonis menderita kanker Paru-Paru dan akhirnya meninggal. Sebab, dalam keseharian Suhardi bukanlah seorang perokok.
"Kami keluarga besar tentu sangat kehilangan, banyak yang kaget, beliau engak pernah mengeluh kok tahu-tahu sakit kronis, beliau bukan perokok," katanya.
Aria mengaku sosok Suhardi patut dicontoh, baik oleh keluarga besar maupun khalayak umum. "Bagi keluarga beliau patut menjadi contoh, seperti kesederhanaan dalam keseharian," katanya.
Hingga pukul 12.00 siang ini, jenazah Suhardi belum tiba di rumah duka. Informasinya, pesawat yang membawa Suhardi di bandara mengalami keterlambatan. (Baca:Megawati Punya Hubungan Khusus dengan Suhardi)
"Pesawat yang membawa almarhum Prof Suhardi mengalami delay, sehingga perkiraan tiba di Yogya juga mengalami keterlambatan," kata seorang yang memberi pengumuman kepada pelayat melalui pengeras suara.
(ugo)
