Share
Fakta tentang Leonardo da Vinci (2)

Seni Monumental Leonardo da Vinci

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Minggu 31 Agustus 2014 10:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 29 373 1031762 lrEgNUOQRr.jpg Monalisa dan The Last Supper menjadi karya monumental Leonardo da Vinci yang dikenang hingga kini. (Foto: Reuters)
A A A

NAMA Leonardo da Vinci dikenal karena berbagai karyanya dalam dunia seni, khususnya seni lukis. Monalisa dan The Last Supper menjadi karya monumental Leonardo da Vinci yang dikenang hingga kini.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Untuk lebih mengenal Leonardo da Vinci, Kampus Okezone, Minggu (31/8/2014), merangkum perjalanan hidupnya dalam beberapa seri tulisan. Berikut bagian seni monumental Leonardo da Vinci.

The Last Supper

Pada 1482, Lorenzo de' Medici, seorang pria dari keluarga Italia meminta Leonardo da Vinci untuk membuat kecapi dari perak dan membawanya ke Duke of Milan, Ludovico il Moro, sebagai tanda perdamaian.  Leonardo da Vinci melakukannya. Dia juga menulis surat ke Ludovico yang mendeskripsikan bagaimana kemampuan teknis dan artistiknya dapat menjadi bantuan besar di keluarga Ludovico.

Suratnya berhasil mendekatkan hubungan Leonardo da Vinci dengan Ludovico. Dan pada 1482 hingga 1499, Leonardo da Vinci ditugaskan menangani berbagai proyek. Pada periode inilah dia melukis "The Last Supper."

Mural menggunakan cat minyak ini dibuat untuk menghiasi ruang makan di biara Santa Maria delle Grazie. Lukisan ini diperkirakan sepanjang 15-29 kaki dan satu-satunya lukisan dinding Leonardo da Vinci yang terselamatkan.

Lukisan ini menggambarkan makan malam paskah ketika Jesus Kristus menunjuk kepada sahabat-sahabatnya, dan berkata," Salah satu dari kalian mengkhianatiku."

Setiap sahabat Jesus digambarkan memiliki ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang berbeda. Komposisinya, dengan Jesus berada di tengah, telah memengaruhi para pelukis dari berbagai generasi.

The Last Supper tidak dibuat menggunakan teknik fresco, yakni cat berbahan dasar air diaplikasikan ke dinding yang baru jadi. Leonardo da Vinci memilih untuk melukis di dinding selapis demi selapis. Hasilnya, masterpiece ini luntur dan menjalani berbagai restorasi.

Ketika Milan diinvasi Prancis pada 1499, keluarga Sforza melarikan diri, begitu juga Leonardo da Vinci. Kemungkinan dia pertama kali pergi ke Venesia dan lalu ke Florence. Di sini dia melukis seri potret termasuk Monalisa.

Monalisa

Monalisa bisa jadi merupakan lukisan paling tenar di dunia. Lukisan ini merupakan gambaran potret setengah badan seorang perempuan yang menjadi sumber berbagai spekulasi, termasuk tentang detail, komposisi dan latar belakangnya. Di antara spekulasi itu adalah, Monalisa menderita sakit kuning, seorang wanita hamil, hingga sosoknya bukanlah seorang wanita, melainkan pria.

Teori lainnya tentang Monalisa adalah, dia terhibur dengan musisi dan badut yang memberikan pertunjukan selama Leonardo melukisnya. Ada juga yang menyebut bahwa Monalisa adalah potret Leonardo da Vinci sendiri.

Peneliti di University of Amsterdam dan University of Illinois menggunakan software pengenal wajah untuk menentukan ekspresi yang ditampilkan Monalisa. Hasilnya, 83 persen menunjukkan kebahagiaan, sembilan persen menunjukkan ketidaksukaan, enam persen menunjukkan ketakutan dan dua persen menunjukkan kemarahan. 

Seorang ahli sejarah seni di Columbia University, James Beck, menyatakan, "Ini adalah spiritualitas tersendiri, Leonardo mampu menampilkan sosok manusia ke dalam konteks keagungan."

Banyak pihak percaya, Leonardo da Vinci mulai melukis Monalisa sekira 1503. Bagi Leonardo da Vinci, Monalisa adalah pekerjaan seumur hidup dalam mencapai kesempurnaan. Lukisan ini tidak pernah diserahkan ke pemesannya, Leonardo da Vinci menyimpan Monalisa hingga akhir hayatnya.

Kini, Monalisa dipajang secara permanen di Louvre Museum, di Paris, Prancis selama lebih dari 200 tahun. Museum tersebut menghabiskan dana USD5,5 juta untuk pengamanan display Monalisa. (dari berbagai sumber - bersambung)

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini