Share

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Anak-Anak

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Sabtu 30 Agustus 2014 13:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 29 373 1031806 QMeKxHqnni.jpg Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Anak-Anak (Foto: dok. okezone)
A A A

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, pendidikan kesehatan reproduksi sudah mulai diajarkan sejak masih anak-anak.

Tapi, pendidikan kesehatan reproduksi sebetulnya bukan hal yang aneh, hanya saja di Indonesia masih aneh karena dianggap bicara tentang seks.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Padahal, pendidikan kesehatan reproduksi bisa dimulai dari anak-anak kecil dalam bahasa yang sesuai dengan usianya," ujar Linda, saat berkunjung ke Redaksi Okezone, Jumat (29/8/2014).

Istri dari Agum Gumelar itu memberikan contoh, seperti kenapa tidak bilang alat kelamin dengan bahasa yang betul kepada anak-anak yang disampaikan. Jika di negara yang sudah maju itu disebut dan tidak masalah.

"Jadi anak-anak tidak merasa asing dengan bahasa itu, seperti buah dada dan vagina itu bahasanya memang seperti itu. Nah, inilah yang sekarang sudah diperkenalkan kepada anak-anak dan dia memahami sesuai dengan usianya," ucapnya.

Linda melanjutkan, jangan bahasa anak SMP dipakai anak TK dan bahasa anak SD dipakai sama anak SMP, karena hal itu tidak nyambung. Jadi, memang harus sesuai dengan usianya, kemudian anak-anak harus paham bahwa ada bagian-bagian tertentu dalam tubuhnya yang harus dia boleh sampaikan, dan dia harus dilindungi.

"Tapi, Indonesia kadang-kadang suka membuat sesuatu yang serba tabu tapi justru menjerumuskan. Jadi dengan pendidikan sekarang yang sudah baik dan teknologi yang sudah terbuka, anak-anak itu akan dapat akses justru dari teknologi yang dia ketahui, dia mencari sendiri yang diberi tahu temannya, dari keluarganya dia tidak dapat itu," ungkapnya.

Maka, Linda menambahkan, dari pihak keluarga juga sudah harus mulai bisa menyampaikannya.

"Makanya, kami membuat modul disebutkan apa bahasa untuk anak-anak yang sederhana tentang kesehatan reproduksi itu," tuturnya. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini