Share

Florence Sihombing Hina Warga Yogya, Wali Kota: Jangan Mengusik!

ant , Jurnalis · Jum'at 29 Agustus 2014 16:43 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 29 510 1031652 vwevKjuoiC.jpg
A A A

YOGYAKARTA - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengingatkan seluruh warganya untuk selalu menjaga dan menjunjung tinggi toleransi.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait pemberitaan Florence Sihombing yang menghina warga Kota Yogyakarta melalui media sosial.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Pada dasarnya, Yogyakarta adalah kota yang menerima siapa pun yang datang. Namun demikian, masyarakat yang datang pun harus menjaga dan menghormati kota dan masyarakatnya. Ikut menjunjung budaya yang ada,” kata Haryadi di Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).

Menurut dia, Kota Yogyakarta hanya berpenduduk 450 ribu jiwa. Sedangkan warga yang beraktivitas di kota itu sekitar 1 juta orang.

“Karena itu semuanya harus menjaga toleransi. Jangan mengusik,” ungkapnya.

Dia berharap agar respons terhadap kasus ini tidak dilakukan berlebihan, melainkan secara santun serta tidak mengancam. “Justru di saat seperti ini, warga Yogyakarta bisa menunjukkan sikap yang berbudaya sehingga kondisi kota ini tetap nyaman,” imbuhnya.

Dia juga berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak agar tidak menyampaikan ekspresi atau pernyataan yang berlebihan, sehingga bisa mengusik masyarakat.

"Media sosial kini sudah menjadi bagian dari masyarakat. Media ini bisa digunakan secara bijak untuk kepentingan yang positif, tetapi bisa juga menimbulkan dampak yang sebaliknya," katanya.

Sekadar diketahui, nama Florence Sihombing menjadi pembicaraan setelah dia memposting ungkapan kekesalannya yang ditujukan kepada warga Yogyakarta. Dalam akun Path-nya, mahasiswi Pasca-Sarjana Program Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengungkapkan kekesalannya dengan kalimat merendahkan dan sangat kasar.

Kejadian bermula saat Florence yang menggunakan sepeda motor hendak mengisi bensin di sebuah SPBU di kawasan Lempuyangan. Dia masuk ke bagian antrean mobil untuk mengisi BBM jenis pertamax. Petugas SPBU pun menegurnya untuk pindah ke barisan antrean sepeda motor. Dia pun kesal dan meluapkan kekesalannya di media sosial.

Postingan Florence itu mengundang reaksi luas. Bahkan, sekelompok orang menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Kampus UGM mendesak agar Florence diusir dari Yogyakarta.

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini