Share

APBN Selama Ini Dianggap Tak Produktif

Selfiani Hasanah , Okezone · Sabtu 30 Agustus 2014 18:26 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 30 20 1032036 rrZlgCYjan.jpg Ilustrasi RAPBN 2015. (Foto: Depkeu)
A A A

JAKARTA - Permasalahan subsidi energi memang belum menemukan solusi yang pasti. Pasalnya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan oleh pemerintah kerap mendapat penolakan.

Anggota Komisi VII DPR dari fraksi PDIP Effendi Simbolon mengatakan, pihaknya akan terus mengkaji jalan alternatif lain dalam menyelesaikan masalah APBN negara selain menaikan harga BBM.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Secara objektif kita perlu melakukan koreksi terhadap APBN ini yang mengantarkan Indonesia ke era yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat ditemui dalam diskusi Polemik Sindo di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (30/8/2014).

Dia mengatakan, harus ada diskusi terbuka dalam melakukan penetapan suatu kebijakan untuk perbaikan kesejahteraan rakyat, dan dalam menanggapi suatu persoalan yang menyangkut masyarakat negara.

"Kita menuju ke perbaikan kesejahteraan rakyat, kita clear, tidak kemudian kita berbungkus pada sesuatu. Kita harus lakukan koreksi, kita menyampaikan, kita diskusi, kita tidak kemudian membungkusnya dalam suasana tertutup, tapi terbuka," jelasnya.

Menurutnya, masyarakat harus tahu penggunaan APBN Indonesia yang dinilai tidak produktif. Dengan demikian, maka dapat ditentukan langkah apa yang diambil sebagai penyelesaiannya secara transparan."Kita tunjukan ke masyarakat inilah postur anggaran kita yang dipakai untuk pembiayaan yang tidak produktif," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini