Share

Rupiah Sepekan Melemah, Ini Alasannya

Rizkie Fauzian , Okezone · Minggu 31 Agustus 2014 17:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 31 278 1032285 2tzyyvk5yM.jpg Rupiah Sepekan Melemah, Ini Alasannya (Ilustrasi: Okezone)
A A A

JAKARTA –  Laju nilai tukar Rupiah mendarat di zona merah sepanjang pekan kemarin. Meski pada pertemuan Jackson Hole, The Fed tidak memberikan indikasi waktu kenaikan suku bunga acuan namun, laju Rupiah berbalik melemah di awal pekan.

Pelaku pasar masih banyak melakukan transaksi dengan menggunakan dolar sehingga mengakibatkan laju dolar berbalik positif. Apalagi melihat rilis data-data AS semakin membaik sehingga dapat merubah pandangan The Fed untuk mempercepat kenaikan suku bunga pada tahun depan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Melemahnya sejumlah laju mata uang emerging market seiring masih naiknya dolar turut berimbas pada terdepresiasinya laju Rupiah sehingga sulit untuk keluar dari zona merah,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada dalam risetnya di Jakarta, Minggu (31/8/2014).

Di sisi lain, pelaku pasar turut mengantisipasi pertemuan antara Presiden Rusia dan Ukraina sehingga memilih untuk mengambil posisi pada mata uang safe heaven diantaranya Yen sehingga turut mengalami lonjakan dan berimbas pada pelemahan mata uang Euro dan berimbas juga pada terdepresiasinya laju Rupiah.

Meski laju Euro masih melanjutkan pelemahan dan dimanfaatkan oleh Yen dan dolar untuk menguat namun, laju Rupiah sempat mampu berbalik menguat setelah merespons ditundanya kenaikan harga BBM saat ini karena dianggap belum akan mengganggu aktivitas ekonomi. Walaupun dalam riil di lapangannya tidak akan membuat ekonomi kolaps dengan kenaikan harga bbm dimana hanya bersifat shock teraphy sementara.

"Meningkatnya laju Won dan estimasi masih akan adanya uptrend pada AUD turut memberikan sentimen positif. Tidak hanya IHSG yang menanggapi positif pertemuan antara Presiden SBY dan Jokowi, laju pasar uang pun ikut menanggapi positif," jelasnya.

Di sisi lain, kembali terapresiasinya Euro seiring harapan pelaku pasar terhadap langkah ECB yang akan menambah stimulus turut menambah amunisi  Rupiah. Akan tetapi, di akhir pekan kembali melemah setelah pelaku pasar merespon membaiknya data-data AS.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini