Share

JK Apresiasi Perdamaian Islam di Indonesia

Marieska Harya Virdhani , Okezone · Minggu 31 Agustus 2014 12:39 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 31 337 1032206 StllpvIoXX.jpg Jusuf Kalla (Foto:Okezone)
A A A

DEPOK - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) menutup Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok.

Dalam kesempatan itu, JK sempat menyinggung soal perbedaan kondisi kedamaian negara Islam di Asia dan Timur Tengah. Menurut dia, negara mayoritas Islam di Asia seperti Indonesia, Brunei, dan Malaysia selalu hidup dengan damai.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Hal tersebut berbeda dengan negara mayoritas Islam yang ada di Timur Tengah. Menurut JK, hampir seluruhnya tak pernah damai dan selalu ada konflik.

"Pakistan, Afganistan, Iraq, Mesir, Tunisia, Libia, Palestina kita sangat bersedih dan prihatin. Islam di Indonesia berbeda dengan Timur Tengah, kita tak berdasarkan kelompok, namun dibawa ulama sebagai pedagang," jelas JK di Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Minggu (31/8/2014).

Namun, ia meminta agar peran ulama NU (Nahdlatul Ulama) untuk ikut menjaga keutuhan bangsa. Sehingga tak terjerumus seperti negara Timur Tengah. JK mencontohkan pemilu di Indonesia kemarin berlangsung damai dan kondusif.

"Tentu memilukan negara Islam yang besar itu, begitu juga pemilu kemarin, di antara semua negara-negara berkembang. Pemilu terdamai di Indonesia, tak ada sampai korban tewas. Di Pakistan pemilu pun ada tembak, bom, kalaupun ada pertarungan konstitusional di MK, boleh terjadi. Hanya ada satu yang menang, bersyukur kami menjadi pemenang. Didukung sebagian besar warga NU," paparnya.

JK menambahkan, Indonesia pun selalu siap menghadapi isu radikalisme dan ketidakadilan, serta kemiskinan.

Kunci negara maju, kata JK, yakni penduduk yang besar, negara yang kaya, serta ilmu.

"Sedikit ada gelombang di Indonesia, tapi tak seperti di Timur Tengah. Mereka tertawa sambil membom sesamanya. Di Pakistan masjid demi masjid di bom, Irak juga. Tapi di Indonesia tak selamanya aman tanpa menjaga pikiran, prilaku. Tugas kita semua sebagai warga dan pengasuh NU," tandasnya.(fid)

(ahm)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini