Share

Dinamika Politik PKB Tak Sedinamis Golkar

Fadhli Harahap , Okezone · Minggu 31 Agustus 2014 09:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 31 339 1032117 76e2H4Lwnw.jpg Muhaimin Iskandar (Foto: Heru Haryono/Okezone)
A A A

JAKARTA - Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihelat pada 30 Agustus hingga 1 September 2014 mendatang di Surabaya, Jawa Timur dinilai kurang dinamis.

Pasalnya, pada muktamar tersebut hanya menampilkan satu kandidat kuat dalam perebutan kursi panas Ketua Umum PKB.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heriyanto berpendapat, pertarungan politik di tubuh PKB kurang dinamis, lantaran tidak ada turbulensi yang kencang dalam muktamar kali ini.

"Saya belum melihat adanya turbulensi yang kuat dalam Muktamar PKB. Sangat berbeda dengan Golkar yang memiliki banyak faksi, sehingga terlihat fase turbulensi yang kuat. Dinamika politiknya tidak sedinamis Golkar," kata Gun Gun saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Minggu (31/8/2014).

Menurutnya, pascakemenangan kubu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atas gugatan kubu Yenny Wahid di PT TUN terkait kisruh internal PKB beberapa waktu lalu, superioritas Cak Imin kian nampak.

"Pascakemenangan Muhaimin, turbulensi dalam tubuh PKB sudah tidak terlihat lagi," kata Gun Gun.

Dengan tidak adanya benturan dari internal PKB lanjut Gun Gun, kader akan berfikir dua kali untuk bertarung menghadapi Ketum PKB incumbent ini. "Saya melihat ada political mapping untuk menandingi Cak Imin," tuturnya.

Lebih lanjut Gun Gun menambahkan, idealnya, perlu ada calon lain yang berani bertarung menghadapi popularitas Cak IminĀ  agar dinamika pemilihan pada muktamar kali ini lebih dinamis dan demokratis.

"Saya pikir harus ada beberapa kader lain yang mencalonkan diri, sehingga prosesnya lebih terlihat demokratis. Terjadi regenerasi di tubuh partai, lebih modern, dan tercipta good goverment di partai ini. Idealnya memang harus ada calon lain," tandasnya.

(put)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini