DEPOK - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) tetap setuju pada kebijakan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun JK menegaskan pihaknya belum memastikan opsi-opsi besaran kenaikan harga BBM.
"Saya setuju untuk perbaiki ekonomi Indonesia, untuk bantu rakyat kecil," tegasnya disela-sela Sarasehan Nasional Ulama dan Cendikiawan di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Minggu (31/08/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Ia menambahkan kebijakan subsidi BBM sudah saatnya dialihkan untuk pembangunan bagi rakyat. Namun saat didesak kapan dan besaran kenaikan harga BBM, JK mengaku masih membahas hal tersebut.
"Setelah tanggal 20 Oktober lah kita bicara, sekarang capek bicara terus, debat terus, sudahlah, kita kan belum di pemerintahan,"
katanya.
JK menilai, bahwa subsidi harus dialihkan bukan kepada orang berduit dan memiliki mobil pribadi. Sebab selama ini, lanjutnya, uang negara yang semestinya digunakan untuk pembangunan infrastruktur malah menyumbang bagi orang kaya.
"Saya setuju perbaiki infrastruktur, sekolah, kalau uangnya tak ada bagaimana kalau uangnya habis untuk mobil, subsidi harus dialihkan ke rakyat kecil bukan yang punya mobil," tandasnya.
(sus)