JAKARTA - Pemerintahan baru yang akan ditempati Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada bulan Oktober mendatang dikabarkan memiliki program perampingan kabinet. Hal ini diharapkan menjadi sebuah program yang dapat berjalan dengan efisien.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, belum bisa menanggapi hal tersebut baik atau tidaknya. Karena dirinya mengaku semuanya harus dinilai dari segala aspek. Pemetaan pun harus dilakukan secara matang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Itu berikutnya. Kalau berkurang atau tambah, itu harus dipetakan juga nanti, itu porsinya bagaimana," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Dirinya juga mengatakan hal tersebut dapat ia tanggapi baru setelah rapat panja dengan DPR telah diadakan. Menurutnya, pemerintah baru akan mempunyai program sendiri yang bisa terakomodir.
“Yang mana di APBN itu tergantung di DPR. Kita belum tahu detailnya, karena tim transisi menyiapkannya. Nanti ketemunya di rapat panja," jelasnya.
Menanggapi beberapa program yang telah disusun pemerintahan baru, dirinya mengaku belum bisa memastikan apakah program-program tersebut dapat langsung direalisasikan atau masih menunggu waktu yang tepat.
"Ini baseline, ini tergantung panja asumsi makro. Bappenas panja belanja program. Yang bisa memberikan ruang fiskal ya di panja asumsi makro," tutupnya.
(rzy)
