JAKARTA - Sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberikan oleh Presiden Terpilih Joko Widodo membuat pemangku regulasi ikut memikirkan dampak-dampak yang akan ditimbulkan jika hal itu benar dilakukan.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengaku tengah melakukan diskusi terkait dengan adanya rencana penyesuaian harga BBM.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Diskusi yang ada yang sama-sama kita ikuti bahwa akan ada penyesuaian harga BBM. Nah ini yang akan kita bicarakan di dalam forum panja pembahasan anggaran tahun BI 2015," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR, Senin (1/9/2014).
Dia mengatakan, diskusi ini sejalan dengan pembahasan APBN 2015 yang akan mendiskusikan mengenai administerd prices.
"Ini sejalan dengan pembahasan yang sedang dilakukan di panja APBN 2015 yang juga akan mendiskusikan tentang apakah ada penyikapan penyikapan tentang administerd prices ini atau tidak dan bagaimana postur dari APBN 2015," kata dia.
Meskipun begitu, Agus menjelaskan dalam panja APBN tidak dibahas mengenai probability kenaikan harga BBM. Hal itu disebabkan karena dalam APBN 2015 yang dibicarakan hanya sebatas base line, bukan penyikapan-penyikapan kebijakan pemerintah.
"APBN 2015 yang dibicarakan hanya base line, dan base line itu tidak termasuk penyikapan-penyikapan optimalisasi atau pemotongan atau penambahan anggaran. Jadi ini semua masih secara umum nanti akan mulai masuk di panja mulai hari Rabu, dan hal ini akan dibicarakan secara lebih detail," tukas dia.
(wdi)
