DARI segi kultur, Indonesia dan Malaysia miliki banyak kesamaan termasuk kain tradisional seperti batik dan songket. Dato’ Raja Rezza Shah, selaku founder dari Islamic Fashion Festival (IFF) 2014, menerangkan perbedaan antara batik Malaysia dan Indonesia.
Menurutnya, batik kedua negara ini sangat jauh berbeda dari segi motif, namun proses membatik yang dilakukan kedua sangat sama.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Batik semuanya berbeda, dari batik Jawa, batik Malaysia juga. Motif Malaysia lebih ke bunga-bunga, kalau Indonesia memiliki filosofi yang mendalam,” jelasnya kepada Okezone di hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumatera Barat, belum lama ini.
Memang, bicara soal batik tak hanya seputar model dan coraknya saja. Batik merupakan proses pengerjaan motif yang memiliki filosofi di daerahnya masing-masing, di atas selembar kain putih yang dikerjakan dengan canting dan malam.
Auguste Soesastro selaku desainer yang concern terhadap kain tradisional menjelaskan semua batik itu sama, yang berbeda adalah motif dan warna. Motif tersebut merupakan representatif dari daerahnya. Menurutnya, Indoensia merupakan pewaris tunggal kain tradisional Batik dan Malaysia tidak bisa mengklaim batik adalahnya milik negaranya.
“Batik itu kan proses bukan motif atau seperti yang kita lihat sudah jadi kain batik itu. Batik itu proses pembuatan corak atau motif di selembar kain putih dengan menggunakan canting, itu batik. Kalau motif, itu ada kawung, parang kencana, dan lainnya. ini warisan Indonesia asli, dan tidak bisa diklaim dengan negara lain,” tutupnya beberapa waktu lalu.
(ren)
