JAKARTA – Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2014 di Surabaya mengusung tema besar politik rahmatan lil ‘alamin. Dengan jargon ini sang nahkoda, Muhaimin Iskandar, ingin menjadikan PKB partai juru damai.
“Dengan semangat tadi, kita bisa menjadi penengah bagi setiap konflik, juru damai, menjaga stabilitas kelompok minoritas dan menjaga konflik yang ada agar tidak melebar. Output-nya nanti berupa undang-undang, anggaran (APBN), dan APBD,” terangnya kepada Okezone.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Konsentrasi utama saat ini, ujar Cak Imin, adalah membuat membuat turunan dari tagline rahmatan lil ‘alamin menjadi sebuah aksi nyata. Sehingga para kader PKB nantinya mampu menuntaskan pemahaman politik rahmatan lil 'alamin menjadi aksi di tengah masyarakat berupa gerakan publik.
Cita-cita Cak Imin menjadikan PKB sebagai partai juru tidak hanya sekedar dalam tataran wacana. Sebelum muktamar digelar perwakilan kaum Tionghoa sudah datang ke PKB menitipkan aspirasi agar dibahas di forum muktamar.
"PKB sebagai motor gerak kaum Tionghoa sejak masa Gus Dur memimpin tahun 1999 tetap akan kami titipi amanat agar menyuarakan aspirasi kami di tengah keberagaman bangsa," jelas Sekjen Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto usai menyerahkan lembaran rekomendasi pada Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat, Selasa (26/8).
Begitu pula dengan perwakilan gereja Yasmin dan Gereja Filadelfia yang datang langsung ke kantor DPP PKB pada Kamis (28/8) untuk menitipkan aspirasi agar persoalan mereka bisa dicarikan solusi
(teb)