Share

Ospek "Tuhan Membusuk", Rektor UIN Surabaya Minta Maaf

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Senin 01 September 2014 18:58 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 01 373 1032833 ZOksKKgrCP.jpg Rektor UIN Sunan Ampel, Surabaya, minta maaf atas tema ospek "Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan". (Foto: Facebook)
A A A

JAKARTA – Tema "Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan" yang diusung panitia ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menuai kontroversi. Pihak rektorat pun langsung bereaksi.

 

Rektor UIN Sunan Ampel, Abd A'la, mengaku mengetahui tema yang terpampang dalam spanduk tersebut saat ospek akan dimulai. "Kami meminta pihak senat untuk menurunkan atau tulisan itu dihapus. Pada hari pertama sudah dilaksanakan, tapi pada hari kedua muncul kembali," katanya dalam surat elektronik kepada Okezone, Senin (1/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Menurut Abd A'la, tema ospek fakultas memang dibuat oleh panitia tiap fakultas. Namun, tegas dia, tema tersebut seharusnya tidak boleh bertentangan dengan visi UIN Sunan Ampel.

 

Baca: Ospek UIN Sunan Ampel Menuai Kontroversi

Selain meminta menurunkan spanduk kegiatan, Abd A'la juga meminta Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pihak dekanat kemudian meminta penjelasan mahasiswa pembuat tema.

 

Abd A'la menyebut, para mahasiswa itu beralasan tema tersebut merupakan kritik terhadap kelompok yang menggunakan nama Tuhan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama. Namun karena ungkapan mereka salah dan telah membuat keresahan, pihak Rektorat UIN Sunan Ampel meminta dekanat memprosesnya sesuai ketentuan dan aturan. 

 

"Kami atas nama UIN Sunan Ampel memohon maaf atas kejadian ini," ujar Abd A'la.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini