Share

Tema Ospek Kontroversial, Sudah Biasa Tuh

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Senin 01 September 2014 19:18 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 01 373 1032841 DBNC0hDVEb.jpg Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya sudah terbiasa dengan kegiatan ospek fakultas yang mengusung tema kontroversial. Ilustrasi: suasana kampus UIN Sunan Ampel. (Foto: dok. UIN Sunan Ampel)
A A A

JAKARTA - Kegiatan Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater (OSCAAR) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ospek bagi mahasiswa baru yang diselenggarakan akhir Agustus lalu itu mengusung Tema "Tuhan Membusuk; Re-konstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan".  

Baca: Ospek UIN Sunan Ampel Menuai Kontroversi

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Bagi masyarakat umum, tema ini termasuk provokatif. Namun para mahasiswa UIN Sunan Ampel, tidak mempermasalahkan tema tersebut.

"Biasa saja," kata Ali Murtadlo, mahasiswa Fakultas Syariah ketika berbincang dengan Okezone, Senin (1/9/2014).

"Enggak masalah. Dari tahun-tahun kemarin Fakultas Ushuluddin memang mengusung tema seperti itu, yang teologis dan menarik perhatian orang," ujar Fitri Dewi Andani, mahasiswi Fakultas Tarbiyah.

Baca: Ospek "Tuhan Membusuk", Rektor UIN Surabaya Minta Maaf

Sementara bagi mahasiswa Fakultas Syariah, Libasut Taqwa, tema tersebut sebenarnya juga bukan suatu hal besar. Namun, mengundang kontroversi karena banyak pihak hanya membacanya sepenggal-sepenggal.

"Tema ini sensitif karena teologis," tutur pria yang biasa disapa Rere ini.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Masduri, juga menilai tidak ada yang aneh dengan tema ospek fakultasnya tahun ini. Menurutnya, itu adalah hal biasa di dunia akademis di kampus.

 

"Jadi masalah karena orang tidak membacanya secara utuh, hanya 'Tuhan Membusuk'. Padahal, pesan yang ingin disampaikan justru ada di sub tema ospek itu; 'Re-konstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan,'" imbuh mahasiswa jurusan Aqidah Filsafat semester akhir ini.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini