JAKARTA - Kegiatan Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater (OSCAAR) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ospek bagi mahasiswa baru yang diselenggarakan akhir Agustus lalu itu mengusung Tema "Tuhan Membusuk; Re-konstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan".
Baca: Ospek UIN Sunan Ampel Menuai Kontroversi
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bagi masyarakat umum, tema ini termasuk provokatif. Namun para mahasiswa UIN Sunan Ampel, tidak mempermasalahkan tema tersebut.
"Biasa saja," kata Ali Murtadlo, mahasiswa Fakultas Syariah ketika berbincang dengan Okezone, Senin (1/9/2014).
"Enggak masalah. Dari tahun-tahun kemarin Fakultas Ushuluddin memang mengusung tema seperti itu, yang teologis dan menarik perhatian orang," ujar Fitri Dewi Andani, mahasiswi Fakultas Tarbiyah.
Baca: Ospek "Tuhan Membusuk", Rektor UIN Surabaya Minta Maaf
Sementara bagi mahasiswa Fakultas Syariah, Libasut Taqwa, tema tersebut sebenarnya juga bukan suatu hal besar. Namun, mengundang kontroversi karena banyak pihak hanya membacanya sepenggal-sepenggal.
"Tema ini sensitif karena teologis," tutur pria yang biasa disapa Rere ini.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Masduri, juga menilai tidak ada yang aneh dengan tema ospek fakultasnya tahun ini. Menurutnya, itu adalah hal biasa di dunia akademis di kampus.
"Jadi masalah karena orang tidak membacanya secara utuh, hanya 'Tuhan Membusuk'. Padahal, pesan yang ingin disampaikan justru ada di sub tema ospek itu; 'Re-konstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan,'" imbuh mahasiswa jurusan Aqidah Filsafat semester akhir ini.
(rfa)