BAGI pecinta koleksi Louis Vuitton, Yves Carcelle, mantan CEO Louis Vuitton meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya sejak lama. Pria kharismatik ini, menutup hidup di usia 66 tahun.
Diduga, meninggalnya Yves Carcelle karena memiliki riwayat penyakit yang tak kunjung sembuh. Bahkan, penyakit yang dialaminya adalah penyakit kanker. Kendati demikian, dirinya selalu tak pernah memperlihatkan rasa sakitnya kepada semua orang yang dikenalnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Dia seorang wisatawan yang tak kenal lelah, Yves merupakan seorang pelopor, memiliki kepribadian yang selalu penasaran, bergairah dan energik, ia adalah salah satu pemimpin yang paling inspiratif untuk pria dan wanita yang pernah saya punya," kata, CEO baru LVMH CEO Bernard Arnault dilansir Telegraph.
Selama hidupnya, Yves Carcella selalu mengawasi langsung dan mempekerjakan desainer Amerika Marc Jacobs pada tahun 1997, sebuah langkah baru bagi perusahaan fashion ternama dunia untuk dapat membawa koleksi ready-to-wear.
Louis Vuitton adalah brand fashion dengan keuntungan terbesar dan brand nomor satu dari sejumlah kelompok merek mewah di dunia dan masuk dalam 60 merek termewah yang di dalamnya Christian Dior, Céline dan Fendi, perhiasan Bulgari dan pembuat Cognac Hennessy.
LVMH tumbuh dengan pendapatan dari sekitar EURO5 juta pada tahun 1990 kemudian berkembang hingga lebih dari EURO 7 Milyar. Sebelum bergabung dengan LVMH, dia merupakan pekerja dari merek tekstil Prancis Descamps dan juga bekerja untuk merek konsumen seperti Spontex.
(jjs)
