JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo tarik menarik soal kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pengamat politik Arya Fernandez yakin SBY takkan menaikkan harga BBM bersubsidi hingga pemerintahannya berakhir.
"Terlalu besar harga yang harus di bayar SBY jika menaikkan harga BBM. Dia sudah menjaga citra selama 10 tahun akan habis dalam satu hari (jika menaikkan harga BBM)," kata Arya kepada Okezone, Selasa (2/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Joko Widodo, menurut dia, juga tidak ingin mengawali pemerintahan dengan citra buruk karena menaikkan harga BBM bersubsidi. Ini menunjukkan kedua tokoh belum siap mengambil kebijakan yang tidak populer.
"Kenaikkan BBM tidak populer. Bagi SBY akan jadi pertaruhan di akhir pemerintahannya, sementara Jokowi juga jadi tantangan di awal pemerintahannya," ungkapnya.
Arya menilai, tujuan SBY bertemu dengan Jokowi di Bali beberapa waktu lalu, selain membahas harga BBM bersubsisi juga agar dinilai mengawal transisi pemerintahan dengan baik.
"Dia ingin mengakhiri jabatan secara mulus, salah satu caranya menjalin hubungan dengan pemeritahan mendatang," terangnya.
(trk)