Share

Meski Sudah Diwisuda, Calon Guru Harus Terus Belajar

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Selasa 02 September 2014 15:09 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 02 373 1033166 VIioWNtW3I.jpg Wisuda hanyalah penanda selesainya masa belajar di perguruan tinggi. Setelah itu, kita harus tetap belajar untuk meningkatkan kemampuan. (Foto: dok. UNY)
A A A

JAKARTA - Wisuda hanyalah prosesi penanda selesainya masa belajar seseorang di perguruan tinggi. Setelah itu, sejatinya kita harus tetap belajar untuk meningkatkan kemampuan.

Demikian juga para calon guru. Apalagi di tengah era penerapan kurikulum 2013 yang menuntut kreativitas guru di sekolah. Karena itulah, para sarjana kependidikan harus mengembangkan dan meningkatkan pemahaman tentang kurikulum baru tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab saat mewisuda 2.127 lulusan. Rochmat mengingatkan, para wisudawan harus proaktif mempelajari kurikulum 2013 dengan memanfaatkan kemampuan dasar paedagogik maupun keilmuan masing-masing. Selain penguasaan kurikulum, kata Rochmat, para calon guru juga harus mampu mengembangkan substansinya di kelas.

"Wisudawan yang ingin melanjutkan karirnya di dunia pendidikan perlu mengeksplorasi diri untuk dapat mengembangkan kurikulum di kelas dengan menguasai subjek didik secara penuh dan mampu menerapkan sistem evaluasi pembelajaran yang tepat," ujar Rochmat seperti dinukil dari laman UNY, Selasa (2/9/2014).

Selain tentang kurikulum 2013, Rochmat juga menekankan perlunya kesiapan dalam menghadapi era pasar bebas di lingkungan ASEAN pada 2015. Dia menyebut, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 40 persen dari total penduduk ASEAN seharusnya bisa menjadi aset berharga.

"Syaratnya, penduduk Indonesia mampu menunjukkan diri sebagai sumber daya berkualitas. Namun, potensi ini bisa menjadi petaka jika kita tidak mampu tampil sebagai sumber daya produktif dan berkualitas," imbuhnya.

Pada wisuda kali ini, UNY mengukuhkan kelulusan 2.127 orang. Mereka terdiri dari 13 lulusan S-3, 204 lulusan S-2, 1.472 lulusan S-1 Kependidikan, 281 lulusan S-1 Non-Kependidikan dan 157 lulusan Diploma 3 Non-Kependidikan. Di antara mereka ada 714 peraih predikat cumlaude.

Berikut peraih nilai tertinggi, lulusan tercepat dan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode Agustus 2014.

Nilai tertinggi

S-3: Dr. Anak Agung Purwa dengan IPK 3,91 dari program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan;

S-2: Siti Nurul Izzah, M.Pd. dengan IPK 3,98 dari program studi Pendidikan Sains;

S-1: Ambar Sito Jati, S.Si. dengan IPK 3,88 dari program studi  Matematika;  dan 

D-3: Eka Agustini dengan IPK 3,85 dari program studi Sekretari.

Lulusan tercepat

S-3: Dr. Muyasaroh dengan masa studi tiga tahun sembilan bulan, meraih IPK 3,36 dari program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan; S-2: Siti Nurul Izzah, M.Pd. dengan masa studi satu tahun sembilan bulan, meraih IPK 3,98 dari program studi Pendidikan Sains;

S-1: Agung Dirga Kusuma, S.Pd. dengan masa studi tiga tahun sembilan bulan, meraih IPK 3,84 dari program studi Pendidikan Sosiologi; dan

D-3: Nujum Niswahyuning Pamungkas, A.Md.Akt, dengan masa studi dua tahun sembilan bulan, meraih IPK 3,75, dari program studi Akuntansi.

Lulusan termuda

S-3: Dr. Sofyan Hadi, usia 39 tahun tiga bulan, meraih IPK 3,51, dari program studi Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan;

S-2: Setiyawan, M.Or.,  usia 23 tahun delapan bulan, meraih IPK 3,80 dari program studi Ilmu Keolahragaan;

S-1: Eka Vebri Kurnaiawati Abdul Manan, S.Pd., usia 20 tahun enam bulan, meraih IPK 3,51  dari program studi PGSD; dan

D-3: Wahyu Widdyah, A.Md.T., usia 20 tahun lima bulan dari program studi Teknik Boga.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini