Share

Ospek Tidak Harus Dipenuhi Kekerasan

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Selasa 02 September 2014 19:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 02 373 1033327 6CkDnsm2xB.jpg Pelaksanaan ospek di Binus (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Apa yang terlintas dalam benak kalian ketika mendengar kata ospek? Mungkin banyak arti negatif tersirat di balik kata ospek itu.

Ospek adalah kegiatan yang biasa dilakukan bagi mahasiswa baru (maba) oleh kakak senior. Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus yang biasa dilaksanakan seminggu hingga dua minggu sebelum dimulainya kuliah memang masih menjadi topik hangat ketika masuk tahun ajaran baru. Kira-kira, masih perlukah ospek?

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Dosen Binus Syahdan Indra Tjahjani, ospek masih perlu. Tapi, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan mahasiswa terhadap lingkungan kampus dan mekanisme yang berlaku pada kampus tersebut.

"Binus tidak seperti kampus lainnya lantaran tindak kekerasan yang kerap terjadi pada peserta ospek, melainkan pengenalan kampus, seperti misalnya belajar komputer. Dari dulu ospek Binus tidak pernah yang aneh-aneh," ujar dosen yang mengajar mata kuliah Arsitektur itu, saat berbincang dengan Okezone, di Binus International - The Joseph Wibowo Center, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Alumnus Sarjana Arsitektur Lanskap Universitas Trisakti itu melanjutkan, ospek tergantung dari masing-masing kampus maunya membuat seperti apa. Ospek merupakan pengenalan kampus, bukan main-main.

"Hal-hal yang sifatnya positif, seperti memperkenalkan fasilitas-fasilitas, kegiatannya apa saja, tidak ada yang aneh-aneh. Jadi, beda sekali ospek di Binus dengan kampus-kampus lain," ucap dosen yang juga mendapatkan gelar Master Sistem Informasi di Universitas Budi Luhur (UBL) itu.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini