Share

Binus Jelaskan Definisi Batik ke Mahasiswa Australia

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Selasa 02 September 2014 20:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 02 373 1033328 g2aoT9aJOY.jpg Mahasiswa Australia coba kreasi batik (Foto: Rachmad Faisal/Okezone)
A A A

JAKARTA - Pada dasarnya, kain berfungsi sebagai pelindung tubuh dari cuaca. Selain memenuhi fungsi dasar itu, kain juga merupakan sarana identitas dan lambang status sosial dan budaya.

Hal tersebut nampak nyata pada kain tradisional dari banyak suku yang ada di Indonesia. Hampir semua daerah memiliki jenis kain tradisional yang khas dan bernilai tinggi.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kekayaan produk budaya semacam inilah sudah seharusnya menjadi kebanggaan yang terus dijaga kelestariannya. Tapi, arus modernisasi dan gaya hidup yang serba cepat membuat masyarakat lebih memilih produk yang sifatnya praktis.

 

Sedangkan, pembuatan kain tradisional kurang dapat memenuhi kriteria itu. Kain tradisional biasanya melewati proses yang panjang dan butuh ketelitian, serta ketekunan pembuatnya, seperti batik.

Sebanyak delapan mahasiswa yang berasal dari Queensland University of Technology (QUT), Brisbane, Australia belajar membatik di Binus International.

Dosen Binus Syahdan Indra Tjahjani yang juga sebagai Pembicara dalam acara Pengenalan dan Workshop Membatik menjelaskan mengenai definisi batik. Dia mengatakan, kata batik berasal dari Jawa, yaitu 'Bathik' yang berarti cara untuk membuat pola pada kain yang melibatkan seni dan perasaan dari kata "Batiker".

"Secara harfiah berarti luas. Batik adalah campuran unik antara sejarah, budaya, seni dan gaya hidup," ujar Indra, dalam acara Pengenalan dan Workshop Membatik, di Binus International - The Joseph Wibowo Center, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Indra melanjutkan, Batik bukan sepotong kain yang orang tahu, melainkan Batik adalah proses yang unik untuk sepotong produk seni. Disebut Batik jika proses pembuatan menggunakan lelehan lilin.

"Di Indonesia ada begitu banyak Batik dengan pola yang berbeda dan filosofi di belakang. Sebagian besar untuk Kraton atau keluarga kerajaan," ucapnya.

Selain itu, Batik Indonesia diakui oleh UNESCO, karena Batik berkaitan erat dengan tradisi, seperti tujuh bulan kehamilan, menikah atau lamaran, sakit dan meninggal. Terkait dengan budaya dan tradisi Jawa, selain itu juga ada tradisi untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Ini perpaduan unik antara sejarah, budaya, seni dan gaya hidup.

"Jenis Batik dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu batik untuk keluarga kerajaan saja seperti Yogyakarta dan Surakarta/Solo yang sebagian besar berwarna kecokelatan," ungkapnya.

Ada juga Batik Pesisir seperti Tuban, Lasem, Rembang, Pekalongan, Cirebon, Indramayu, yang warna sebagian besar cerah. Untuk Batik Pekalongan yang dipengaruhi pada zaman penjajahan Belanda.

"Jenis batik berdasarkan proses, yaitu Batik Tulis, Batik Tulis dan CAP (campuran cap dan batik tulis tangan), percetakan Batik, kain dengan 'pola Batik' yang diproduksi oleh mesin, dan percetakan tradisional asli/batik stensil," bebernya.

Indera menambahkan, ada dua sisi batik, yaitu kedua belah pihak memiliki pola yang berbeda dan warna yang berbeda diproduksi oleh mesin. Batik Design pembuatannya memakai kalkir dengan spidol kecil di atas kertas.

"Tracing dengan pensil 2B pada kain (molani). Batik tulisan tangan. Jika sesuatu terjadi, seperti lilin menetes tidak dalam desain Anda, jangan panik, lakukan dengan improvisasi. Jika lilin menetes di tangan Anda, jangan panik, tetap tenang dan oleskan dengan krim atau body lotion untuk membersihkannya," jelasnya.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini