JAKARTA - Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah tiap tahunnya. Sejalan dengan itu, kebutuhan akan perumahan pun juga akan ikut bertambah.
"Kebutuhan perumahan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 20 tahun ke depan ditambah dengan backlog yang sekarang mencapai 31 juta unit," ungkap Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo dalam acara diskusi "Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Solusi Penyediaan Perumahan bagi MBR di Perkotaan", Selasa (2/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sri menyebut, untuk wilayah kota besar kebutuhannya 18,4 juta sementara di desa yaitu 12,5 juta. Ia juga menyebut jumlah penduduk perkotaan akam cenderung akan lebih cepat bertambah dibanding di desa. Bahkan, Bappenas juga memprediksikan pada 2025 jumlah penduduk di perkotaan akan mencapai 68.000 orang.
Untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang selalu bertambah tiap tahunnya, pembangunan rusun pun digalakkan. Karena, lahan yang semakin terbatas sudah tidak memungkinkan lagi dibangun rumah tapak.
"Di kota, sebanyak 18,4 juta rumah itu membutuhkan lahan seluas 170 ha. Kalo rusun atau pola hunian vertikal dengan berbagai tipe ketinggian tahunan 3,6,8,12, 24 lantai 1 unit 36m persegi butuh tanah 39.000 ha," papar Sri.
(rhs)
