JAKARTA - Kebutuhan sandang dan papan memang selalu berkaitan. Di satu sisi, penduduk Indonesia setiap tahun jumlahnya selalu mengalami peningkatan. Dengan begitu, kebutuhan rumah pun semakin meningkat, dan lahan yang menjadi modal untuk sandang pun terpaksa harus dialih fungsikan menjadi perumahan.
Menurut pengamat pertanian dari Universitas Hasanudin Ambo Ala, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, setiap tahunnya, 140 ribu hektare (ha) lahan sawah hilang diubah menjadi lahan perumahan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Angka tersebut setara dengan Rp7 triliun, dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mencetak sawah seluas itu," ungkap dia dalam acara diskusi Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), Solusi Penyediaan Perumahan bagi MBR di Perkotaan, Selasa (2/9/2014).
Selain karena pertumbuhan penduduk karena pembangunan perumahan dan insfrastruktur, ada beberapa alasan lain yang mengakibatkan lahan-lahan tersebut menghilang.
"Yang kedua adalah karena pertumbuhan industri. Kalau memang mau industi berkembang memang membutuhkan lahan. Tidak ada negara yang kaya tidak dari sektor industri. Tidak ada juga negara yang kaya dari sektor agraris," ungkapnya.
Dan yang terakhir adalah karena perubahan dan perbedaan nilai lahan. Ia menyebut, saat ini harga lahan non-pertanian cenderung lebih tinggi.
(wdi)
