JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul, tidak ingin ambil pusing terkait pernyataan Ketua Harian Syarief Hasan perihal imbauan agar kader tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Ruhut diketahui kader Demokrat yang berseberangan dengan partainya soal dukungan terhadap Jokowi.
“Itu yang bicara siapa? Bukan Ketum (SBY) kan? Ojo kesusu! Dan jangan mendahuli! Kita tunggu saja Pak SBY,” ujar Ruhut kepada Okezone, Rabu (3/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut anggota Komisi III DPR itu, Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara harus taat pada hukum. “Apa lupa dulu, Jero yang pecat Gede Pasek, tapi sampai sekarang Pasek masih di DPR kan? Itulah undang-undang politik,” sambungnya.
Untuk itu, Ruhut mengaku enggan membahas permasalahan politik lebih jauh.
"Aku sekarang ngomong hukum sajalah. Aku enggak mau ngomong politik, capek ngomongin politik,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Syarief Hasan mengatakan bahwa SBY sudah meminta kepada kader partai untuk tidak menjadi bagian dalam kabinet Jokowi-JK. Demokrat sudah memutuskan untuk mengambil bagian di luar pemerintahan.
Alasannya, partai berlambang Mercy itu ingin memposisikan diri sebagai penyeimbang pemerintahan. Syarief juga menegaskan bahwa Demokrat tidak berorientasi kekuasaan.
(ton)