Share

Tolak Kontroversi, UIN Jakarta Gelar Ospek Simpatik

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Rabu 03 September 2014 13:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 03 373 1033630 oGD5pCB7LE.jpg Ospek simpatik ala UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. (Foto: Hendri Satrio)
A A A

JAKARTA - Orientasi pengenalan kampus (ospek) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menuai kontroversi setelah foto spanduk kegiatan tersebut tersebar di media jejaring sosial, Facebook. Pasalnya, tema kegiatan cukup ekstrim yakni "Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan".

Baca: Ospek UIN Sunan Ampel Menuai Kontroversi

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sontak, foto tersebut dikomentari banyak pihak. Tidak sedikit pula yang menyamaratakan para mahasiswa UIN sebagai anak-anak muda liberal. Bahkan, kasus ini bergulir ke kepolisian meskipun Rektor UIN Sunan Ampel Abd A'la sudah meminta maaf ke publik dan para mahasiswa pembuat tema mengklarifikasi maksud mereka.

Baca: Ospek "Tuhan Membusuk", Rektor UIN Surabaya Minta Maaf

Nyatanya, tidak semua mahasiswa UIN seliberal predikat tersebut. Inilah yang coba dibuktikan oleh salah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Hendri Satrio. Dalam akun Facebook-nya, Hendri mengunggah foto kegiatan ospek Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah yang memakai pendekatan simpatik. Kegiatan ospek mereka dinamai Orientasi Pengenalan Akademik (Opak).

Dalam foto tersebut terpampang back drop di panggung bertuliskan tema "Opak Membangun Karakter Bangsa Melalui Pengembangan Keislaman dan Ke-Indonesiaan". Sementara di bagian bawah panggung, tampak para mahasiswa anggota UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK) memegang spanduk dengan kata-kata, "Selamat Datang Saudaraku - Luruskan Niat, Maksimalkan Usaha, Perbanyak Doa...".

Baca: Tema Ospek Kontroversial, Sudah Biasa Tuh

Selain mengunggah foto, Hendri juga menulis komentar:

"Kira-kira beginilah cara kami mengisi kegiatan ospek mahasiswa baru, kami mengerti bagaimana cara memperlakukan para adinda-adinda tercinta. kami faham bahwa ilmu dan adab itu harus dibawa beriringan. Pun tidak terbesit dihati kami untuk mempermainkan agama, apalagi mengolok Tuhan. silahkan dibaca itu isi spanduk dari salah satu UKM di kampus kami, sambutan hangat & untaian nasehat. Tolonglah jangan dipukul rata pandangan kalian tentang UIN. Jangan kalian nyinyir terhadap institusi yang menaungi kami hanya karena ulah segelintir oknum. Tulisan ini hadir bukan utk komparasi antar kampus, saya hanya ingin merespon kata-kata 'nyinyir' mereka yg memukul rata soal kampus UIN. Salam Respect!"

Baca: Panitia Ospek "Tuhan Membusuk" Dipolisikan

Ketika berbincang dengan Okezone, Rabu (3/9/2014), Hendri mengaku terpukul begitu insiden ospek UIN Sunan Ampel menyeruak. Pasalnya, masyarakat umumnya langsung memukul rata pendapat mereka tentang mahasiswa UIN mana pun. Padahal, kata Hendri, banyak mahasiswa UIN yang belajar dengan sungguh-sungguh. Sayangnya, masyarakat tidak mau tahu kontroversi ini berasal dari mana, yang mereka tahu adalah mahasiswa UIN.

"Jangan sampai citra UIN jadi buruk karena satu insiden ini saja. Kampus kan diisi orang dengan beragam latar belakang dan memiliki banyak organisasi. Jadi memang bisa saja menimbulkan kontroversi, tapi itu hanya ulah oknum," ujar Hendri.

Baca: Ospek untuk Perkenalan Kampus, Bukan Tebar Ideologi

Pada kegiatan Opak, Hendri juga terlibat sebagai panitia. Jabatannya, liasion officer. Tugasnya, mendampingi maba dan memberikan berbagai informasi yang mereka butuhkan.

Mahasiswa Hubungan Internasional ini menegaskan, maba di kampusnya disambut dengan hangat dan dalam suasana nyaman. Bahkan para panitia dilarang keras menyakiti maba.

"Jangankan menghukum fisik, berkata kasar saja tidak boleh karena itu akan menyakiti psikis maba," imbuh cowok yang aktif di International Studies Club (ISC) itu. 

Baca: Rektor UIN Surabaya Persilakan Mahasiswanya Dipolisikan

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini