JAKARTA - Setiap kampus, pasti melarang melakukan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) dengan kekerasan. Maka, mahasiswa yang sudah senior sebagai panitia ospek pun tidak berani melakukan hal itu.
Tapi, kenapa pihak kampus masih ada yang kecolongan. Apakah lazim ospek kekerasan seperti di Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila) yang baru-baru ini terkuak melalui video amatir yang beredar.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Wakil Presiden (Wapres) Mahasiswa BEM Unila 2014 Joko Budianto mengatakan, yang jelas secara kultur, ospek itu ada di tiap kampus yang diperuntukkan untuk mahasiswa baru (maba).
"Tapi kalau kemudian ada indikasi penyelewengan, bisa jadi ada oknum yang bukan terorganisir. Ospek tidak ada kejadian kekerasan, tapi ada kampus yang melaksanakan ospek ada juga yang tidak. Jadi, tidak ada larangan," ujar Joko, saat dihubungi Okezone, belum lama ini.
Baca: Maba FT Unila Dipukul dan Diinjak dalam Ospek
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Pendidikan IPS (Pendidikan Ekonomi) itu melanjutkan, jika ada oknum yang menjadi penyusup dalam kegiatan ospek, pihaknya tidak tahu dari mana asalnya.
"Kita belum memastikan secara jelas kasus ini. Kita menginvestigasinya karena kami tidak tahu, ospek tersebut dari fakultas. Kita (BEM) tidak menjadi panitia," ucap mahasiswa angkatan 2010 itu.
Baca: Ospek Kekerasan, BEM Unila Tunggu Hasil Investigasi
Selain itu, lanjut Joko, untuk sanksi bagi yang melakukan kekerasan tersebut berasal dari kampus atau universitas.
"Kita tidak tahu sanksi dari kampus. Sampai saat ini koordinasi kampus dengan BEM, baik rektorat maupun fakultas belum ada. Kita tunggu hasil dan koordinasi dengan pihak yang terkait," ungkapnya.
Baca: Sudah Dilarang, Ospek Unila Masih Ada Kekerasan
(fsl)
(faj)