JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat menaikan target lifting minyak di 2015 menjadi 900 ribu barel per hari (bph). Target tersebut naik dari usulan pemerintah yang hanya 845 ribu bph.
"Karena memang kalau on stream per Juni 2014 rata-rata didapat sekitar 80 mbopd, maka nilai yang di target itu bisa dicapai," kata Wakil Ketua Komisi VII, Effendi Simbolon, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Effendi menuturkan, peningkatan target tersebut disepakati berdasarkan prognosa dari SKK Migas. Sehingga, pemerintah dan juga DPR tidak ingin menurunkan lifting minyak.
"Sehingga kita juga tidak ingin apa yang menjadi pelemahan capaian dari beberapa non yang banyu urip dan Cepu itu kita genjot," tambahnya.
Adapun, sambung Effendi, optimistis capai target lifting minyak sebesar 900 ribu bph tersebut lantaran terdapatnya 14 wilayah kerja (WK) yang memiliki potensi. "Kalau cuma ngikutin model konservatif ini kita kan gak akan bisa mencapai target. Kan kita ingin kembali ke target 1 juta barel," ungkapnya.
Menurut Effendi, target lifting 900 ribu bph tidak terlalu tinggi. Sebab, jika dilihat dari data SKK Migas, target tersebut menjadi hal yang wajar.
"Mereka yang pasang prognosa. Kalau mereka pasar 845 kalau tak punya keyakinan apa bedanya. Mereka punya juga angka yang tadi. Kita kan harus ada political will," pungkasnya.
(rzy)
