Share

Industri Pangan RI di Mata Dua Ilmuwan Aussie

Margaret Puspitarini , Okezone · Senin 15 September 2014 13:48 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 15 373 1039242 k2iQeRpyQF.jpg Foto: Okezone/Arif Julianto
A A A

JAKARTA - Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menggelar seminar inovatif Australia-Indonesia. Kali ini, tema yang diangkat secara khusus ialah tentang keamanan pangan dalam hubungannya dengan industri pangan di Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Malang itu menghadirkan dua ilmuwan Australia sebagai narasumber. Mereka adalah Profesor Mike Gidley dari University of Queensland dan Profesor Julian Cox dari University of New South Wales.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kegiatan ini merupakan seminar kedua dalam tahun ini. Namun untuk kali ini kami fokuskan pada dua topik, yaitu teknologi pagan dan keamanan pangan," kata Konselor Pendidikan dan Sains Kedutaan Besar Australia Astrida Upitis, di Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Menurut Upitis, kegiatan tersebut menjadi kesempatan bagi para akademisi maupun peneliti Indonesia untuk berbagi pengalaman dengan dua narasumber. Sehingga, bisa memberikan referensi dan pemikiran baru untuk industri pangan di Indonesia.

"Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk membangun jaringan antar kedua negara. Peluang untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masing-masing negara khususnya terkait industri pangan," paparnya.

Salah seorang peserta, yakni Fransisca R Zakaria mengaku sangat antusias mengikuti seminar tersebut, khususnya untuk mendengarkan paparan dari Mike Gidley. Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu bahkan membawa para mahasiswanya untuk turut hadir dalam kegiatan itu.

"Saya sudah lama mengajar tentang makanan yang dimurnikan seperti yang akan dibawakan oleh Mike Gidley. Namun waktu seminar bersamaan dengan jam mengajar saya. Jadi saya bawa semua mahasiswa saya ke sini. Kalau orang lain yang mengajarkan mungkin akan didengerkan," ungkap Fransisca sembari tertawa.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini