Share

Mahasiswa UMY Belajar Bikin Film dari Peraih Oscar

Margaret Puspitarini , Okezone · Selasa 16 September 2014 08:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 15 373 1039426 poKRBkcKFQ.jpg Foto : Mahasiswa UMY Belajar Bikin Film dari Peraih Oscar/UMY
A A A

JAKARTA - Salah satu impian besar para pembuat film adalah meraih penghargaan bergengsi sekelas Piala Oscar. Namun yang paling penting ternyata adalah bagaimana film tersebut mampu memberikan pesan moral bagi para penonton.

Pendapat tersebut disampaikan oleh salah satu pemenang Piala Oscar 2014, Dough Blush saat memberikan pelatihan “Workshop on Filmmaking” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sutradara Twenty Feet From Stardom itu menilai, untuk membuat sebuah film perlu dilakukan riset terlebih dulu.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pembuatan film tidak hanya mengandalkan aktor ganteng atau aktris cantik tapi harus mengutamakan riset mendalam agar jalan ceritanya baik serta mempunyai karakter tokoh yang kuat. Terutama saat ingin membuat film dokumenter yang idealnya mampu menjadi media dokumentasi mengenai kebudayaan dan kemanusiaan melalui jalan cerita setiap karakter tokoh film tersebut," ujar Blush, seperti dilansir dari situs UMY, Selasa (16/9/2014).

Menurut Blush, film dokumenter adalah tentang kisah nyata yang mampu memberikan pengaruh terhadap setiap penonton film tersebut. Blush pun mencontohkan film Twenty Feet From Stardom karyanya yang bertujuan menginspirasi orang untuk mengejar cita-cita mereka.

“Hal terpenting dalam film dokumenter ialah ada sebuah kisah nyata yang bisa menginspirasi para penontonnya, seperti yang ingin disampaikan pada film Twenty Feet From Stardom. Meskipun pada awalnya dia hanya seorang penyanyi latar yang mengangap dirinya seorang bintang, akhirnya benar-benar menjadi seorang bintang,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Blush menyampaikan apresiasinya kepada sineas Indonesia yang membuat film dokumenter dengan ide dan gagasan film yang sangat beragam. Kreativitas itu bahkan mampu menarik dunia film dokumenter internasional karena keberagaman karakter dari setiap sisi Indonesia.

“Saya melihat banyak orang Indonesia yang sudah membuat film dokumenter dengan kekayaan ide dan gagasan film yang luar biasa sangat beragam. Ini menjadi daya tarik tersendiri di dunia film dokumenter internasional karena keberagaman budaya dan karakter di Indonesia, dan saya yakin Anda bisa membuatnya,” imbuh Blush.

Sementara itu, Direktur American Corner (AMCOR) UMY Phutut Ardianto mengaku senang dan bangga mendapat kepercayaan dari Kedutaan Amerika untuk menjadi lokasi pemutaran dan workshop film itu. Dia berharap, para mahasiswa bisa terinspirasi dari berbagai ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh Blush.

“UMY patut bangga, karena UMY yang dipercayakan oleh Kedutaan Amerika untuk menjadi lokasi pemutaran dan workshop film ini. Saya juga berharap dengan adanya pemutaran film dokumenter Twenty Feet From Stardom dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa dan para penonton, agar terus berusaha menjadi bintang di lingkungan profesinya nanti,” tutur Puthut.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini