JAKARTA - Pengelola jaringan hotel internasional, Shangri-La Hotel & Resort tetap komit menggarap bisnis hotel mewah di China. Padahal, sejumlah tantangan menanti di depan.
Misalnya, fundamental pasar hotel yang dinilai lemah di China. Termasuk soal overkapasitas dan dampak dari programa antikorupsi. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (15/9/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Shangri-La pun melauncing Hotel Jen. Brand yang ditujukan untuk kalangan muda. Dia juga berencana untuk membuka tujuh hotel terbaru di sisa tahun ini. Tiga di antaranya telah dibuka pada kuartal pertama 2015.
"Kami akan terus dengan berekspansi di China. Baik itu hotel bintang lima dan hotel untuk segmen menengah," sebut President dan CEO Shangri-La, Greg Dogan.
Sektor luxury di China telah terpukul keras oleh gerakan antikorupsi dan pemborosan anggaran, yang dilakukan Pemerintah China sejak tahun 2012.
Alhasil, sebanyak 56 hotel di China diminta menurunkan peringkat bintang lima yang mereka sematkan. Alasannya, hal tersebut akibat kekhawatiran atas kemampuan pengembangan bisnis hotel mereka.
(wdi)
