JAKARTA – Terowongan bawah tanah PT Freeport di Timika, Papua, kembali roboh pada Jumat 12 September 2014. Seorang karyawan, Boby Hermawan (32), tewas tertimbun reruntuhan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, meminta pemerintah kembali melihat peraturan pertambangan terutama yang terkait keamanan karyawan, karena kejadian di Freeport tersebut kembali terulang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sebelumnya, ada 29 karyawan Freeport tewas karena tertimbun reruntuhan, beberapa waktu lalu. "Kita minta ke Pak Jokowi untuk memperhatikan regulasi pertambangan terutama safety prosedur untuk pekerja di pertambangan," tegasnya, Jakarta, Selasa (16/8/2014).
Andi mengatakan, risiko yang dihadapi pekerja tambang sangat besar. Mereka harus bekerja selama delapan jam di bawah perut bumi.
"Jadi, bukan di atas bekerjanya tapi ratusan meter di bawah perut bumi. Saya saja masuk delapan menit sudah tidak bisa bernafas," ungkapnya.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Subianto, mengatakan peristiwa grasberg block caving itu terjadi sekira pukul 23.55 WIT.
"Kronologis yang didapatkan bahwa saat korban Boby sebagai helper porter membantu Bradley William Skinner sedang memasang screen penahan batu tiba-tiba terjadi longsor batu," kata dia.
Bradley William yang bekerja sebagai operator jumbo jack drill masih sempat menyelamatkan diri keluar dari alat dan mengalami luka lecet di bagian lutut dan paha kiri.
"Sedangkan Boby tidak sempat menyelamatkan diri. Bradley William melaporkan kejadian tersebut ke emergency," ungkapnya.
(rzy)