Share

RNI Groundbreaking Pabrik Kelapa Sawit III Di Muba

Hendra Kusuma , Okezone · Selasa 16 September 2014 15:49 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 16 320 1039894 Et8acJusjG.jpg RNI {Groundbreaking} Pabrik Kelapa Sawit III Di Muba (Ilustrasi Minyak Sawit: Reuters)
A A A

JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak perusahaanya PT Perkebunan Mitra Ogan menyiapkan sedikitnya investasi sebesar Rp100 Miliar bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membiayai pembangunan pabrik baru pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) di Sumatera Selatan. Pembangunan pabrik tersebut juga dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pengolahan kelapa sawit.

Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada November 2015. Pembangunan pabrik baru yang berlokasi di kawasan Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diharapkan bisa dirintis secepatnya sebagai bagian dari ekspansi bisnis kelapa sawit milik Mitra Ogan di Sumatera Selatan.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Rangkaian pembangunan pabrik CPO tersebut akan ditandai dengan acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik oleh Bupati Musi Banyuasin dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Holding) pada hari hari ini di Desa Lubuk Buah-Tanjung Bali Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Direktur Utama PT RNI (Persero), Ismed Hasan Putro mengatakan Rencana pembangunan pabrik CPO yang ketiga ini merupakan rangkaian ekspansi perkebunan kelapa sawit PTP Mitra Ogan ke daerah Muba. Saat ini ekspansi pembangunan kebun kelapa sawit di kawasan Muba terdiri dari dua kebun yaitu Kebun Batanghari Leko (BHL) dengan total lahan seluas 7.500 hektar dan Kebun Sekayu Sungai Keruh (SSK) dengan total lahan yang sudah digarap sebesar 3.000 hektar (luas tertanam 1.400 hektar).

"Dengan pembangunan pabrik CPO ini diharapkan dapat menampung hasil produksi dari kedua kebun tersebut dengan produktivitas maksimum sebesar 27 sampai 30 ton per ha," kata Ismed dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Ismed menambahkan, pabrik CPO ini juga dapat menampung hasil dari Kebun PT Laras Astra Kartika (Laskar) yang juga merupakan anak perusahaan dari PT RNI yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit dan kebun-kebun dari masyarakat sekitar pabrik.

Selama ini PT Perkebunan Mitra Ogan sudah mengoperasikan dua unit pabrik pengolahan CPO yang berbasis di Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu PKS-I dengan kapasitas sebesar 60 ton per jam dan PKS-II dengan kapasitas sebesar 30 ton per jam.  Kedua pabrik tersebut mengolah hasil kelapa sawit dari 9.741 ha kebun inti dan 16.150 ha kebun plasma. Dengan adanya pabrik CPO ketiga ini akan meningkatkan skala produksi dari 90 ton per jam menjadi 120 ton per jam.

Lanjut Ismed, saat ini PT Perkebunan Mitra Ogan mampu menghasilkan CPO hingga 90.000 ton per tahun yang dipasarkan di dalam negeri. Diharapkan dengan adanya pabrik CPO yang baru ini, target perusahaan untuk menghasilkan CPO dapat mencapai 130.000 ton per tahun sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan ekspor.

Secara teknologi, PKS-III ini dibangun menggunakan system yang berbeda dibandingkan PKS yang sudah ada. Perbedaannya terletak pada tipe Stasiun Rebusan yang menggunakan tipe Rebusan Tegak (vertical sterilizer), keuntungan dari system ini adalah pengoperasian yang lebih banyak dilakukan secara automatic sehingga operasional lebih efisien dan efektif dan dapat beroperasi lebih optimal (jam stagnasi lebih terkontrol). Selanjutnya adalah penggunaan Stasiun Boiler dengan tipe Saturated (water tube boiler) atau tipe uap basah dengan keuntungan akan mengurangi konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan baik untuk cangkang dan fiber.

"Salah satu kelebihan lainnya adalah penggunaan Loading Ramp yang posisi konstruksinya di atas permukaan tanah (diatas 6 meter) dengan keuntungan dapat mengurangi resiko kerusakan mesin-mesin pabrik apabila tergenang oleh banjir," tambahnya.

Selain pabrik CPO, PTP Mitra Ogan juga memiliki Pabrik Pupuk Kalium Organik yang berlokasi di Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan kapasitas sebesar 8 ton per hari. Pupuk Kalium Organik adalah produk pupuk organik berbentuk granul yang dihasilkan dari bahan baku limbah sawit (janjang kosong yang diproses menjadi abu janjang). Janjang kosong sawit merupakan salah satu limbah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam satu proses produksi pembuatan CPO.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini