PALEMBANG - Aplikasi jejaring sosial yang ada saat ini tampak umum menghadirkan fasilitas interaksi dan komunikasi. Untuk membedakan dengan aplikasi sosial media lain, sekaligus menawarkan kemudahan bagi mereka yang ingin mendonorkan darahnya, bisa menggunakan aplikasi Bleed.
Aplikasi Bleed dibuat oleh developer dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) MDP, Palembang. "Aplikasi Bleed sama seperti aplikasi sosial media seperti Facebook atau Twitter. Bedanya, aplikasi ini mengumpulkan orang-orang yang ingin donor atau menjadi pendonor darah," kata Ahmad Siddiq, Developer Bleed STMIK MDP, di Palembang, Senin 15 September 2014.
Ia mengungkapkan, ada kendala saat mencari golongan darah tertentu dan kesulitan dalam mencari stok darah yang dibutuhkan. "Selama ini belum ada aplikasi semacam itu yang bergerak untuk mengumpulkan orang yang mau mendonorkan darah," tuturnya.
Aplikasi sosial media ini menyediakan kemudahan bagi mereka yang ingin menjadi pendonor dan ingin mencari golongan darah tertentu. Aplikasi Bleed juga membuka cara baru, selain metode broadcast di BlackBerry Messenger atau FB yang biasa dilakukan pengguna.
"Sudah launching di Play Store. Pengembangan sejak April tahun ini oleh empat orang dalam satu tim. Cakupannya seluruh Indonesia. Ini juga didukung oleh PMI (Palang Merah Indonesia)," terangnya.
"Karena PMI kami lihat ada ide bikin aplikasi ini karena PMI banyak kekurangan stok darah, jadi dengan aplikasi ini kemungkinan bisa bantu PMI juga untuk mencari stok darah," jelasnya.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION,
daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya