Share

TNI AL Bantah Gelapkan BBM di Batam

Stefanus Yugo Hindarto , Okezone · Selasa 16 September 2014 11:48 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 16 339 1039742 bnibW6SnnD.jpg ilustrasi
A A A

JAKARTA- TNI Angkatan Laut membantah keras tudingan yang menyebutkan adanya kebocoran dan penggelapan bahan bakar minyak di TNI AL.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir.  Pernyataan itu menyusul terungkapnya penggelapan BBM bersubsidi di Batam oleh sejumlah orang, termasuk oknum anggota TNI AL.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"TNI AL tak pernah menjual BBM. Saya harus klarifikasi bahwa bukan TNI AL yang jual minyak. Kita sudah ada SIUP-nya," kata Manahan, Selasa (16/9/2014).

Kejadian kebocoran di Batam, kata dia, murni merupakan kegiatan ilegal. "Mereka ini liar dan tak punya SIUP," ujarnya.

Menurutnya, ada pihak yang menyediakan barang dan menjualnya. Bahkan, ada pihak yang bertugas menyelundupkannya. "Modusnya sedang didalami Polisi Militer Angkatan Laut," ujarnya.

Dia menjelaskan mekanisme pasokan BBM dari Pertamina sangat ketat sehingga bisa potensi kebocoran bisa diminimalisir. Dalam memperoleh BBM, TNI AL harus mengajukan konsep kebutuhan ke Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan. Jika sudah disetujui kemudian diteruskan ke Kementerian Keuangan.

"Kalau sudah ditentukan berapa kuantum dan berapa rupiahnya, baru diteruskan ke Pertamina," katanya.

Pertamina baru akan menyiapkan BBM yang dibutuhkan TNI AL setelah jumlah kuotanya disetujui. Kapal-kapal pengangkut BBM untuk menyuplai ke TNI AL baru bisa bergerak setelah proses itu. "BBM yang dipakai pun bukan jenis BBM bersubsidi," kata Manahan.

Untuk kebutuhan mendesak, TNI AL juga memiliki bunker penyimpanan BBM. "Ada bunker yang dibuat kecil-kecil untuk menjawab kebutuhan BBM apabila Pertamina tidak siap. Ini bukan penimbunan karena sudah sesuai dengan SP3M (Surat Perintah Pelaksanaan Pengambilan BMP)," lanjutnya.

Bunker tersebut diisi oleh depo Pertamina. Hal ini jelas berbeda dengan modus kebocoran yang terjadi di Batam. Menurutnya, kasus di Batam tak ada urusannya sama sekali dengan BBM dari Pertamina untuk TNI AL.

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini