JAKARTA - Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), menjanjikan anggaran menggiurkan bagi para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Namun Jokowi enggan membeberkan besaran anggaran untuk penelitian.
"Tahapan di riset, basic research, apply research, innovation research betul-betul nanti kita berikan anggarannya yang besar. Besarnya berapa? Belum bisa saya sampaikan," kata Jokowi di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Jokowi menjelaskan, anggaran diberikan agar para peneliti bisa memberikan hasil penelitian bisa digunakan untuk kemajuan bangsa. "Apapun pasti butuh anggaran. Dan tidak ada negara manapun yang maju tanpa sebuah lembaga penelitian yang baik. Baik bidang teknologi, nuklir, pangan, energi, otomotif. Semua bermula dari hasil riset," tuturnya.
Menanggapi janji Jokowi, Kepala LIPI, Lukman Hakim, menilai seharusnya anggaran yang diterima sekira Rp80 triliun. “Harusnya 1 persen per total PDB. Seharusnya Rp80 triliun, sekarang Rp10triliun. Jauh sekali," ujar Lukman.
Mendengar hal tersebut, Jokowi tampak terkejut lantaran dia tidak mengira anggaran yang seharusnya dialokasikan sebesar Rp80 triliun. "Saya tidak janji (berikan Rp80triliun) tapi kalau diberikan, saya akan usahakan Insya Allah. Tidak selalu anggaran besar bisa kasih manfaat besarr. Kita harapkan anggaran yang dikeluarkan dapat keluaran yang bermanfaat," ucap Jokowi.
Jokowi sendiri mengaku baru tahu jika LIPI berada langsung di bawah presiden berdasarkan Keputusan Presiden nomor 103 tahun 2001. "LIPI sebagai lembaga penelitian dan pengembangan berada langsung di bawah presiden dan saya baru tahu itu," tutupnya.
(ded)