Share

Alasan Jokowi Bentuk Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek

Aisyah , Okezone · Selasa 16 September 2014 17:29 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 16 339 1039972 fJuJ8W5j6w.jpg
A A A

JAKARTA- Meskipun tetap mempertahankan postur 34 kementerian, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan menggabungkan sejumlah kementerian. Diantaranya kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) dengan kementerian riset dan teknologi (Ristek). Nantinya, kedua kementerian itu akan menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek.

Jokowi mengungkapkan alasan penggabungan dua kementerian itu saat menjadi pembicara pada Seminar LIPI bertajuk Menyambut penguatan lembaga penelitian dan pengembangan dalam kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kementerian pendidikan tinggi dan ristek, akan jadi satu. Kenapa? Karena kita ingin kedepan riset atau penelitian yang berhubungan dengan teknologi, riset sosial dan riset pertanian, dan yang berkaitan dengan maritim bisa diaplikasikan oleh masyarakat," kata Jokowi.

Jokowi menilai penelitian yang ada saat ini tidak terakomodasi dengan baik sehingga manfaat hasil penelitian tidak dapat dirasakan oleh masyarakat. "Kita harus berbicara apa adanya bahwa riset ke belakang memang tidak terkonsolidasi dengan baik. Anggaran berceceran di mana-mana. Hasilnya tidak kelihatan," terangnya.

Dia mencontohkan, tidak diaplikasikannya hasil penelitian yang dilakukan kementrian pertanian tampak pada hasil penanaman padi di Indonesia. "Kalau sawah hasil padi sekarang itu empat sampai enam ton, kalau di negara lain itu 10 sampai 12. Apanya yang keliru? Varietas tidak diperbaharui, kesulitan pupuk. Ini problem yang dihadapi riil di lapangan," katanya.

Dia pun menargetkan program swasembada petani bisa direalisasikan dalan jangka waktu tiga tahun. "Target saya swasembada harus bis kita laksanakan dalam tiga tahun! Ini tugasnya lembaga penelitian untuk dapat varietas benih padi. Paling tidak tiga tahun ke depan, beras, gula,harus bisa diswasembada sendiri," pungkasnya.

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini