Share

Telan Rp3 M, Proyek Parkir Motor Gedung DPR Dua Tahun Tak Jelas

Arief Setyadi , Okezone · Selasa 16 September 2014 18:04 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 16 339 1040013 BYgSDRXbFU.jpg Telan Rp3 M, proyek parkir motor Gedung DPR dua tahun tak jelas (Foto: Arief/Okezone)
A A A

JAKARTA - Masa bhakti anggota DPR periode 2009-2014 akan berakhir. Namun, ada satu proyek di depan mata para anggota wakil rakyat mangkrak dan seolah tidak berujung penuntasannya hingga kini. Proyek pembangunan area parkir motor bagi anggota dan tamu gedung wakil rakyat yang berjalan sejak 2011, saat ini belum mengalami perubahan.  

 

Pantauan Okezone, Selasa (16/9/2014), bangunan besi bertingkat dua itu terlihat mangkrak bak rumah ditinggalkan penghuninya. Tidak terurus dan kotor, begitu kesan yang ada dibenak setiap orang yang melihatnya. Tak ayal, bagian bawah bangunan tersebut dimanfaatkan untuk bus karyawan DPR.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Bus-bus itu terlihat berjajar rapat hampir menutupi area bawah bangunan yang sejatinya untuk parkir motor. Bukan hanya bus, mobil pribadi pun juga masih ada yang parkir di daerah tersebut.

 

"Iya daripada kosong dimanfaatkan buat parkir bus untuk karyawan DPR," ujar salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan Okezone.

 

Celakanya, disudut area parkir atau tepatnya dibelakang bengkel yang biasa untuk meremajakan bus-bus karyawan DPR ada parkiran motor. Para pengendara motor yang ditenggarai merupakan karyawan MPR/DPR ini seakan tak mengindahkan tingkat keamanan dari bangunan area parkir yang belum difungsikan secara resmi itu. (Klik: Parkiran Motor DPR Seharga Rp3 M Masing Nganggur)

 

Ada puluhan motor yang terparkir dan berjajar rapih. Namun, tak terlihat ada petugas yang menjaga parkiran tersebut. Dua toilet untuk perempuan dan laki-laki yang ada di lantai dasar bangunan itu juga tidak terawat, belum lagi penerangan bangunan yang juga seadanya.

 

Sementara itu, di lantai dua bangunan tersebut terlihat kosong tak ada kendaraan yang terparkir. Namun, di bagian lantai bangunan itu terlihat banyak tambalan yang ditenggarai karena corannya mengalami keretakan. Tambalan ada setiap sudut lantai dua bangunan itu, belum lagi pagar pengaman yang terlihat kurang optimal tingkat keamanannya.

 

Bangunan area parkir yang diperkirakan bisa menampung 800 motor ini telah berjalan sejak 2011 dengan menelan anggaran mencapai Rp3.460.000.000. Dimana, kontraktor pelaksana pembangunan dikerjakan oleh PT Baitul Rahmat Jaya. Sedangkan, untuk konsultan perencanaan ditunjuk PT MCM dengan nilai kontrak Rp145 juta, selain itu DPR juga melakukan penunjukkan langsung kepada PT CMK dengan nilai Rp47.740.000. (Klik: Renovasi Parkir DPR Telan Biaya Rp3 M)

 

Proyek ini sejatinya sempat dipersoalkan pada 2012, namun kala itu, Nining Indra Saleh selaku Sekjen DPR mengatakan kalau proyek itu terhenti karena masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum. Kajian dilakukan karena bangunan tersebut mengalami retak-retak, sekaligus untuk memastikan apakah kerusakannya berakibat fatal atau tidak.

 

"Parkir masih ada penelitian dari Puslitbang PU, masih dilihat mumpung belum dipergunakan. Kan sekarang masih jadi tanggungjawab proyek," kata Nining kepada Okezone usai menghadiri pameran lukisan bersama Komunitas Pelukis Indonesia (KOMPI) di Komplek DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin 13 Agustus 2012.

 

Sementara itu, ketika Okezone mencoba mengklarifikasi ulang terkait kelanjutan proyek pembangunan area parkir yang mangkrak ini ke Winantuningtyastiti selaku Sekjen DPR yang kini menjabat belum bisa dikonfirmasi. Pasalnya, ketika dihubungi dan kirimi pesan singkat, ia tidak meresponnya.

(hol)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini